tirto.id - Seorang pria bersenjata menembaki dua pengendara mobil dan sebuah bus di lingkungan wilayah Seattle, Amerika Serikat, yang menyebabkan dua orang tewas dan dua lainnya mengalami luka pada Rabu (27/3/2019).
Melansir dari Associated Press, seorang pria ditembak mati dan seseorang tewas dalam kecelakaan mobil, sementara dua orang lainnya dinyatakan selamat meskipun mengalami luka tembakan, yang termasuk pengemudi bus, kata polisi.
“Kami meyakini itu tindakan acak yang tidak masuk akal dan membuat kami geram atas apa yang dilakukan tersangka tersebut” kata Wakil Kepala Polisi, Marc Garth Green.
Aksi brutal di wilayah Seattle utara ini terjadi setelah pukul 4 sore, dimana seorang pria mendekati pengemudi perempuan berusia 56 tahun di jalan dan menembaknya. Kemudian dia melanjutkan aksinya tersebut dengan melepaskan tembakan ke sebuah bus.
Tersangka terlihat saat menyusuri Sand Point Way dengan memegang sebuah pistol yang ia arahkan ke orang – orang dan menembaki apa saja tanpa memperdulikannya, menurut kesaksian John Barret.
Setelah itu, tersangka juga menembak seorang pengemudi pria berusia 50 tahun dan mencuri kendaraan korban untuk melarikan diri ketika polisi tiba.
Dia mengendarai kendaraan tersebut sejauh beberapa blok dan kemudian bertabrakan dengan mobil lain yang menewaskan pengemudi pria berusia 70 tahun, kata seorang petugas pemadam kebakaran.
Aksi tersangka diketahui setelah seorang pengemudi bus bernama Eric Stark mengaktifkan alarm daruratnya untuk melaporkan bahwa dia telah ditembak dan menyatakan seluruh penumpangnya selamat, menurut cuitan King County Metro.
Polisi mengatakan tersangka berusia 33 tahun itu telah ditahan dan dibawa ke rumah sakit setempat karena luka ringan yang dialaminya.
Walikota Settle, Jenny Durkan, bersama walikota lainnya mengatakan pada Rabu (27/3/2019) malam, mereka berduka untuk para keluarga korban dan berjanji akan membantu mereka, termasuk dua orang yang terluka.
“Pikiran kami sekarang adalah kepada para keluarga korban baik yang terbunuh maupun terluka,” kata Durkan.
“Seluruh kota Seattle akan mendukung mereka dan sudah saatnya untuk tidak lagi melakukan aksi kekerasan,” katanya.