tirto.id - Penembakan terjadi di ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cimanggis, Depok, Kamis (25/7/2019), sekitar pukul 20.50 WIB. Kejadian ini bermula saat Brigadir Rangga Tianto (32) yang menembak Bripka Rachmat Effendi (41) hingga tewas di tempat.
"Iya, betul," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (26/7/2019).
Peristiwa bermula ketika Bripka Rachmat menangkap pelaku tawuran atas nama Fahrul Zachrie ke Polsek Cimanggis, kemarin, sekitar pukul 20.30 WIB, dengan barang bukti celurit.
Kemudian Brigadir Rangga datang bersama orang tua Fahrul yakni Zulkarnaen, ia meminta agar anak tersebut dibina oleh orang tuanya.
Namun, Bripka Effendi langsung menjawab "proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya" dengan nada agak keras.
Brigadir Rangga tidak terima hal tersebut, ia emosi. Lantas dia ke ruang sebelah, mengeluarkan senjata api dan langsung menembak Bripka Rachmat sebanyak tujuh kali tembakan menggunakan pistol HS 9. Akibatnya, korban tewas di tempat.
Ada tujuh selongsong yang ditemukan, tembakan itu mengenai bagian dada, leher, paha dan perut.
Argo menyatakan korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri Tingkat I Said Soekanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Sudah dibawa ke rumah sakit untuk autopsi," kata dia. Polisi masih mengusut perkara ini.
Kasus polisi tembak rekannya yang bukan sesama anggota kepolisian pernah terjadi pada Sabtu (3/11/2018). Korban tewas ialah Ade Supardi, warga Ciracas, Jakarta Timur. Motif penembakan diduga karena masalah pribadi.
"Memang sudah ada bibit permusuhan di antara keduanya,” ujar Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (6/11/2018).
Ketika mereka berkelahi, si polisi yang tidak disebutkan namanya itu jatuh. Lantas pelaku melepaskan tembakan ke atas dengan niat memberi peringatan saja. Ternyata peluru mengenai Ade, pemuda itu tersungkur dan tewas di tempat.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri