tirto.id - Gen selama ini hanya dipahami melalui kaca mata biologi. Terkait hal ini, sebuah studi baru Universitas Northwestern menemukan gen tidak hanya berlaku sebagai penanda biologi saja, tetapi gen juga mampu menyimpan status sosial ekonomi seseorang.
Dalam studi ini, para peneliti menemukan bukti, kemiskinan dapat tertanam di petak luas genom.
Mereka juga menemukan, status sosial ekonomi yang lebih rendah dikaitkan dengan kadar metilasi DNA (DNAm), satu tanda epigenetik kunci yang memiliki potensi untuk membentuk ekspresi gen. Dengan kata lain, kemiskinan meninggalkan jejak pada hampir 10 persen gen dalam genom.
Sebelumnya, penelitian telah menunjukkan bahwa status sosial ekonomi (SES) adalah penentu kuat kesehatan dan penyakit manusia, dan ketidaksetaraan sosial adalah penyebab di mana-mana untuk populasi manusia secara global.
Pencapaian pendidikan yang lebih rendah atau pendapatan diprediksi telah meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, banyak kanker dan penyakit menular.
Selain itu, SES yang lebih rendah dikaitkan dengan proses fisiologis yang berkontribusi pada perkembangan penyakit, termasuk peradangan kronis, resistensi insulin, dan disregulasi kortisol.
"Temuan kami menunjukkan, metilasi DNA mungkin memainkan peran penting, adanya cakupan luas hubungan antara SES dan DNAm yang konsisten dalam sistem biologis terutama sebagai penyebab kesehatan," kata penulis utama studi Thomas McDade.
McDade menambahkan, pengalaman selama hidup dapat dikembangkan dan diwujudkan dalam genom, untuk benar-benar membentuk struktur dan fungsinya.
McDade mengatakan dia terkejut menemukan begitu banyak hubungan antara status sosial ekonomi dan metilasi DNA, di sejumlah besar gen.
"Pola ini menyoroti mekanisme potensial yang mana kemiskinan dapat memiliki dampak abadi pada berbagai sistem dan proses fisiologis," katanya.
Namun, studi tindaklanjut juga diperlukan untuk menentukan konsekuensi kesehatan dari metilasi diferensial di lokasi yang diidentifikasi oleh para peneliti.
"Ini adalah area yang akan kami fokuskan untuk menentukan apakah metilasi DNA memang merupakan mekanisme penting yang melaluinya status sosial ekonomi dapat meninggalkan jejak molekul abadi pada tubuh, dengan implikasi bagi kesehatan di kemudian hari," kata McDade seperti dilansir News Northwester.
Editor: Yulaika Ramadhani