tirto.id - Monosodium Glutamat (MSG) merupakan bumbu tambahan untuk memberikan rasa umami atau gurih pada makanan.
Banyak rumor beredar di kalangan masyarakat bahwa mengkonsumsi MSG atau micin tidak baik bagi kesehatan. Benarkah demikian? Berikut penjelasannya.
Dilansir dari Mayoclinic, MSG telah digunakan sebagai bumbu makanan selama beberapa dekade. Selama bertahun-tahun, FDA telah menerima banyak laporan tentang reaksi negatif terhadap makanan yang mengandung MSG. Reaksi tersebut seperti,
1. Sakit kepala
2. Berkeringat
3. Sesak
4. Mati rasa, kesemutan, rasa terbakar pada wajah, leher dan area lainnya
5. Detak jantung berdebar cepat (jantung berdebar)
6. Rasa sakit pada dada
7. Mual
8. Lemas
Namun, para peneliti tidak menemukan bukti pasti tentang hubungan antara MSG dan gejala-gejala tersebut.
International Headache Society juga tidak lagi memasukkan MSG dalam daftar pemicu sakit kepala.
Namun, para peneliti mengakui bahwa sebagian orang yang sensitif mungkin memiliki reaksi jangka pendek terhadap MSG.
Gejalanya biasanya ringan dan tidak memerlukan perawatan. Satu-satunya cara untuk mencegah reaksi pada sebagian orang tersebut adalah dengan menghindari makanan yang mengandung MSG.
Dilansir dari WebMD, FDA (Food and Drug Administration) mengklasifikasikan MSG pada produk yang “aman” untuk dikonsumsi, tingkat keamanannya sama dengan bahan-bahan seperti gula dan soda kue.
FDA mengatakan tubuh memetabolisme MSG dengan cara yang sama seperti glutamat alami yang ada pada makanan.
Laporan dari Healthline, mengungkapkan bahwa MSG aman dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, akan buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Untuk sebagian orang yang bereaksi negatif atau sensitive terhadap MSG, lebih baik tidak mengkonsumsinya.
Di Amerika dosis maksimal penggunaan MSG yang dapat menyebabkan reaksi negatif bagi orang yang sensitif adalah 3 gram pada setiap makanan.
Dosis tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan dosis rata-rata asupan harian Amerika, yaitu sekitar enam kali lipatnya.
Di Indonesia, BPOM juga sudah menegaskan bahwa mengkonsumsi MSG dengan secukupnya aman bagi tubuh.
Ketua Umum PERGIZI PANGAN Hardiansyah menganjurkan untuk menambahkan 0,03 hingga 0,04 persen MSG dari berat makanan, dosis itu dianggap aman dan sudah mampu menciptakan rasa gurih atau umami.
“Gunakan MSG sebagai bahan tambahan pangan secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Bila terlalu banyak pun akan merusak cita rasa dari masakan itu sendiri,” lanjut Hardiansyah.
Editor: Agung DH