Menuju konten utama

Pencuri Barang Milik Pegawai Kantor Staf Kepresiden Tewas Ditembak

Dua orang, yang berperan sebagai pencuri dan penadah barang milik tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan, tewas ditembak oleh polisi.

Pencuri Barang Milik Pegawai Kantor Staf Kepresiden Tewas Ditembak
(Ilustrasi) Petugas menggiring pelaku kejahatan pencurian sepeda motor (curanmor) yang beroperasi di wilayah Tangerang seusai rilis di Mapolres Metropolitan Tangerang, Tangerang, Banten, Rabu (14/6/2017). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Pelaku pencurian dan penadah barang berharga milik tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), yakni Armedya Dewangga, tewas ditembak oleh petugas Polda Metro Jaya.

"Pelaku mencoba merebut senjata milik petugas [sehingga ditembak]," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Jakarta, Minggu (8/7/2018) seperti dilansir Antara.

Menurut Nico, dua pelaku yang ditembak mati itu ialah Ramalia alias Ramli dan Heru Astanto. Ramli berperan sebagai pencuri barang milik Armedya. Sementara Heru merupakan penadah barang curian tersebut.

Armedya sebelumnya melaporkan telah kehilangan sejumlah barang ke Polres Metro Jakarta Barat. Berdasar laporan ke polisi, Armedya kehilangan tas, laptop jenis MacBook, perangkat keras atau hard disk, pin Sekretariat Militer Istana Kepresidenan, kartu nama Kantor Staf Presidenan, dan uang tunai Rp3,3 juta.

Sebelum pencurian terjadi, Dewangga mengendarai kendaraan dari Istana Kepresidenan menuju Kota Tua di Jakarta Barat, pada 8 Juni 2018. Saat melintasi pertigaan Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, ada pengendara sepeda motor memberi tahu Dewangga terdapat kerusakan ban kendaraannya.

Karena sudah ada 2 pengendara sepeda motor yang memberitahu soal hal itu, Dewangga berhenti di depan Gedung Citywalk Gajah Mada, Jakarta Barat. Saat dia turun guna memeriksa bagian kendaraan yang rusak, seseorang mengambil barang miliknya di mobil.

Selain menembak mati 2 pelaku, polisi juga meringkus tersangka bernama Hardiwahidin alias Toing, Dani Setiawan, Achmad Mahmudi, Abdul dan Ade Junaidi.

Nico menjelaskan petugas mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap kawanan penjahat jalanan itu lantaran berusaha melawan petugas. Tiga dari lima pelaku pencurian ditembak oleh polisi pada bagian kaki karena mencoba melarikan diri saat akan ditangkap.

Menurut Nico, komplotan Ramli menjual laptop Macbook milik Dewangga kepada Ade Junaidi seharga Rp4 juta. Laptop tersebut kemudian dibeli Heru Asnanto dan menjualnya kepada Tri Wahyudi.

Berdasar pengakuan Heru kepada polisi, Tri Wahyudi adalah warga kawasan Bekasi, Jawa Barat. Heru ditembak sehingga tewas karena hendak melarikan diri dan menyerang petugas saat polisi mengajaknya menuju kediaman Tri.

Baca juga artikel terkait KASUS PENCURIAN

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom