Menuju konten utama

3 Remaja Putri Cianjur Gagalkan Aksi Polisi Gadungan Curi Ponsel

Polisi gadungan mengambil ponsel remaja putri langsung dijebloskan ke markas polisi yang asli untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

3 Remaja Putri Cianjur Gagalkan Aksi Polisi Gadungan Curi Ponsel
Ilustrasi penjahat diborgol. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Denniz Setiawan, seorang polisi gadungan yang melancarkan aksinya di Cianjur, Jawa Barat, tersungkur ke jalanan setelah motor yang dikendarainya ditabrak tiga remaja putri.

Kasus ini bermula ketika tiga remaja putri berinisial D (14), A (14) dan N (14), warga Sukaluyu, Cianjur, naik sepeda motor tidak jauh dari rumahnya. Tidak lama setelah itu, ketiganya diberhentikan oleh Denniz yang mengaku anggota polisi.

"Mereka diancam akan ditilang atau meminta maaf dengan menyerahkan telepon genggam (handphone) miliknya," ucap Kapolsek Sukaluyu, Kompol Yayan Suharyana dikutip dari Antara, Minggu (23/6/2024).

Karena merasa takut, tiga remaja tersebut menyerahkan ponselnya ke Denniz. Bahkan sang polisi gadungan itu mengangkut salah satu remaja naik ke motornya. Denniz bilang ke korban akan menuju kantor desa.

Dua teman korban yang lain merasa tidak percaya dan membuntuti pelaku. Benar saja Denniz menurunkan seorang remaja yang dibawa dan ia langsung tancap gas membawa ponsel korban.

Aksi Denniz tidak berjalan mulus. Para remaja putri yang membuntutinya langsung mengejar si pelaku. Kejar-kejaran pun terjadi hingga akhirnya Denniz dilumpuhkan korban dengan cara menabrakan sepeda motor ke pelaku. Setelah tersungkur, polisi gadungan tersebut langsung diringkus dan diserahkan ke pihak berwajib.

"Pelaku ditangkap di Jalan Raya Bandung-Cianjur, tepatnya di Jalan Raya Ciranjang. Saat ini pelaku sudah ditangkap dan kasusnya diserahkan ke Polsek Ciranjang," tutur Yayan.

Dalam keterangan yang sama, korban berinisial A mengatakan, pihaknya sudah curiga dengan gelagat polisi gadungan tersebut ketika tiba-tiba diberhentikan. Korban lantas diberikan pilihan ditilang atau minta maaf dan harus dilakukan di kantor desa.

"Saya curiga karena pria tersebut tidak seperti polisi biasanya. Dia memberikan pilihan mau ditilang atau meminta maaf. Saya lantas pilih meminta maaf, tetapi dia minta kami mengumpulkan telepon genggam dan minta satu teman ikut sepeda motornya," ungkap A.

"Kami sempat menendang sepeda motor pelaku, tetapi hanya oleng. Hingga akhirnya terjebak macet di Jalan Raya Ciranjang, kami tabrakan sepeda motor pelaku hingga terjungkal dan kami teriak minta tolong hingga akhirnya pelaku ditangkap warga dan polisi," pungkas korban.

Baca juga artikel terkait POLISI GADUNGAN

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky