tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengungkapkan Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta menawarkan solusi ganjil genap bagi para sopir angkot yang terdampak penutupan jalan Jati baru, depan Stasiun Tanah Abang.
Penyataan itu ia sampaikan berdasarkan hasil pertemuan tertutup Dishub bersama para sopir angkot Tanah Abang di kantor Balai Kota, Jakarta pada Selasa (23/1/2018) lalu.
"Jadi salah sau opsinya adalah untuk pengaturannya ganjil genap, Tapi ada juga opsi yang sebetulnya jauh lebih menarik ke mereka, adalah bergabung dengan Ok-Otrip," ungkapnya di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2018).
Menurut Sandi, "kalau bergabung dengan Ok-Otrip, pendapatan mereka terjamin dan mereka terintegrasi langsung dengan Transjakarta dan moda transportasi yang lain."
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Masdes Aerofi mengatakan Opsi itu disampaikan lantaran perwakilan sopir angkot meminta agar rute di Tanah Abang bisa melintas di kolong flyover untuk mengambil penumpang stasiun di Jalan Jati Baru Bengkel, bukan hanya melewati flyover.
Sebab, kata dia, para sopir angkot mengeluhkan penurunan pendapatan karena kehilangan penumpang terbanyak mereka dari stasiun Tanah Abang. Namun, jika seluruh angkot diperbolehkan melintasi kolong fly over depan stasiun, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan angkot di titik putaran di kolong flyover.
"Jadi ganjil genap itu supaya tidak ada yang ngetem di depan stasiun dan bikin macet," ungkapnya saat dihubungi Tirto, Rabu (24/1/2018).
Sistem pengawasannya, ujar dia, akan dilakukan dengan mengerahkan petugas Dishubtrans yang ada di lapangan untuk menilang setiap angkot yang melanggar aturan ganjil genap. Nantinya, para petugas itu juga bakal dibantu sopir angkot yang melintas tidak sesuai ketentuan.
Sementara untuk opsi kerjasama OK-Otrip, kata dia, "dari sejumlah operator angkot di kawasan Tanah Abang itu, baru satu operator yang bersedia menerima besaran kompensasi per kilometer yang ditawarkan. Yang lainnya belum sepakat."
Adapun pertemuan dengan perwakilan Angkot itu, dihadiri oleh perwakilan sopir M08 Tanah Abang-Kota, M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, serta angkot 03 Bendungan Hilir-Roxy.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora