tirto.id - Pemprov DKI Jakarta menargetkan pembangunan trotoar sepanjang 2600 km untuk seluruh wilayah kota administrasi dan kabupaten kepulauan seribu. Ambisi tersebut sudah dicanangkan sejak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal mengatakan pihaknya terus berupaya mencapai target tersebut. Namun, kata dia, hal itu mustahil tercapai dalam waktu singkat. Apalagi setiap tahunnya anggaran yang dialokasikan Pemprov DKI untuk perbaikan serta pembangunan trotoar baru dinilai masih rendah untuk mencapai target membuat trotoar layak sepanjang 2.600 km di Jakarta.
“Caranya bagaimana? Tahun lalu saja kita cuma bisa bikin 50 kilometer. Tahun ini karena Asian Games kemungkinan tambah lah jadi 100 km,” kata Yusmada kepada Tirto, Rabu (2/8/2017).
Menurut Yusmada, dibutuhkan dana sekitar Rp3 triliun untuk memenuhi target Pemprov DKI dalam pembangunan trotoar sebelum Asian Games dimulai.
“Itulah makannya yang perlu kita bahas, bagaimana masalah percepatannya. Kalau anggaran kan tanyanya ke Bappeda (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah),” imbuh Yusmada.
Saat dikonfirmasi Tirto, Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuti Kusumawati mengatakan, alokasi anggaran untuk pembangunan trotoar terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2016, kata Tuti, ada total Rp286,73 miliar untuk perbaikan serta pembangunan trotoar di lima wilayah kota administrasi di Jakarta.
“Itu nanti dibagikan ke Sudin (Suku Dinas) Bina Marga untuk tentukan pembangunan di wilayah masing-masing," ungkapnya.
Rinciannya, lanjut dia, untuk Dinas Bina Marga Rp54,6 miliar, Sudin Jakarta Pusat sekitar Rp36,8 miliar, Sudin Jakarta Utara Rp19,7 miliar. Sudin Jakarta Barat Rp42,6 miliar, Sudin Jakarta Selatan Rp87,1 miliar, dan Sudin Jakarta Timur Rp45,7 miliar.
Tuti juga menyampaikan bahwa tahun 2017 dan 2018 angkanya juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2017, alokasi anggaran menjadi Rp330,57 miliar dan pada tahun 2018 meski belum ditetapkan, direncanakan akan meningkat mencapai Rp539 miliar.
“Nilai tersebut belum termasuk pembangunan utilitas ya seperti. Tahun 2016 Rp34,9 miliar, 2017 Rp39,9 miliar, terakhir 2018 meningkat lagi jadi Rp50 miliar,” tambah Tuti.
Membangun dengan Dana Kompensasi
Yusmada mengatakan dengan dana yang ada, saat ini Dinas Bina Marga tengah mengebut pembangunan trotoar ideal di beberapa titik. Di Jakarta Pusat, ia memaparkan, trotoar akan dibangun di sekitar kawasan Masjid Istiqlal dengan dana sekitar Rp115 miliar. Di Jakarta Barat, trotoar akan dibangun di kawasan Kota Tua dengan dana Rp57,7 miliar.
Sementara di Jakarta Selatan, trotoar akan dibangun di Jalan Mahakam dan Barito dengan dana Rp45,3 miliar, dan di Jakarta Utara akan dibangun di Sunter dengan Rp72,2 miliar. Sedangkan di Jakarta Timur, trotoar akan dibangun di Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Timur, serta Jalan Bekasi Raya dengan total dana Rp72,1 miliar.
Di di luar APBD, pembangunan trotoar juga akan dilakukan menggunakan sisa dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) untuk Simpang Susun Semanggi sebesar Rp229 miliar.
Yusmada menjelaskan, pembangunan trotoar dan ducting akan dilakukan di dua tempat, yakni Jalan Sudirman dari Kali Krukut, Bendungan Hilir sampai Patung Pemuda, serta di kawasan Gatot Subroto dari Kartika Candra sampai Taman Ria Senayan sepanjang 3,5 kilometer.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz