Menuju konten utama

Pemkab Tangerang Gandeng UGM Rombak Lokasi Prostitusi

Pemkab Tangerang Gandeng UGM Rombak Lokasi Prostitusi

tirto.id -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten akan bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk merombak lokasi prostitusi di Desa Dadap, Kecamatan Kosambi pada 23 Mei 2016 mendatang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan Pemkab telah menggandeng Prof Budi Pratikno, akademisi dari kampus negeri di Yogyakarta tersebut, untuk mengubah kawasan kumuh ini menjadi lebih baik.

Sejauh ini, Ahmed sudah mendapatkan paparan dari Prof Budi Pratikno untuk membuat rencana kawasan Dadap menjadi pusat kajian Islam dan kampung nelayan.

Selain itu, Pemkab Tangerang juga mengatakan bahwa Menteri Sosial (mensos) mendukung upaya pembongkaran kawasan Dadap menjadi lebih baik. Hal tersebut dibuktikan dengan pemberian uang dan pelatihan keterampilan kepada para pekerja seks komersial (PSK) yang ingin beralih profesi.

Pemkab Tangerang sejauh ini sudah melakukan sosialisasi kepada sejumlah pemilik bangunan kafe maupun tempat karaoke menjelang pembongkaran kawasan prostitusi di Desa Dadap.

"Tiga tahapan sudah dilalui yakni rapat koordinasi dengan pemilik bangunan, pendataan bangunan serta laporan ke Menteri Sosial di Jakarta," kata Ahmed.

Ahmed mengatakan tahapan selanjutnya adalah pada tanggal 3-4 Mei 2016 dilakukan pembinaan ketrampilan terhadap PSK agar mereka bersedia beralih profesi.

"Pada tanggal 10 Mei 2016 merupakan batas waktu penyampaian surat peringatan pertama kepada pemilik bangunan di Dadap," katanya.

Menurut dia, bahwa seminggu setelah peringatan pertama dilayangkan maka dilakukan peringatan kedua tanggal 18 Mei 2016.

Dia menambahkan tahapan terakhir adalah penertiban dengan cara pembongkaran mengunakan alat berat oleh Satpol PP setempat tanggal 23 Mei 2016.

Penertiban kawasan Dadap merupakan program Presiden Joko Widodo bahwa hingga tahun 2017 semua lokalisasi prostitusi di Indonesia harus tutup. (ANT)

Baca juga artikel terkait PENGGUSURAN atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Rima Suliastini