tirto.id - Deputi Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, menuturkan, pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2024 mencapai Rp300 triliun. Proyeksi realisasi KUR pada tahun ini, menurutnya, berdasarkan keputusan Komite Kebijakan Pembiayaan.
“Terkait dengan target penyaluran, ini sebenarnya keputusannya oleh Komite Kebijakan Pembiayaan yang diketahui Airlangga, diputuskan bahwa penyaluran KUR jadi Rp300 triliun tahun 2024,” kata Yulius dalam Konferensi Pers Peningkatan Akses KUR UMKM dengan Credit Scoring di KemenkopUKM, Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Ia menambahkan, target penyaluran KUR tahun ini berkaca dari realisasi tahun 2023 yang hanya mencapai 80 persen.
“Tahun lalu awalnya Rp470 triliun, karena ada kendala sehingga target direvisi menjadi Rp297 triliun, walaupun penyalurannya hanya sekitar 80 persen, tetapi kalau dilihat dari sisi kualitasnya itu jauh lebih baik,” kata Yulius.
Menurutnya, banyak penerima KUR yang sudah naik kelas, artinya tidak lagi mengakses kredit usaha dari pemerintah, namun sudah menggunakan kredit komersial.
“Harapannya tahun ini akan sama seperti itu, jadi tidak hanya mengejar kuantitas tapi kualitas penerima KUR-nya,” ucapnya
Pada 2023, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), selaku bank yang mendapatkan alokasi terbesar untuk KUR, menurunkan target realisasi KUR. Awalnya, target penyaluran KUR BRI sebesar Rp270 triliun, namun kemudian direvisi menjadi Rp194,4 triliun hingga akhir tahun 2023.
PT Bank Mandiri Tbk juga turut merevisi target baru penyaluran KUR pada 2023. Awalnya, KUR ditetapkan sebesar Rp48 triliun, namun direvisi menjadi Rp36,24 triliun hingga akhir tahun 2023.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Irfan Teguh Pribadi