tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapat subsidi Rp3,44 triliun dari Kementerian Perhubungan untuk mengoperasikan layanan kereta api kelas ekonomi selama 2021. Nilai subsidi meningkat 37 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp2,519 triliun.
“PSO ini merupakan wujud nyata pemerintah hadir untuk masyarakat melalui KAI. Mari bersama-sama kita laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk masyarakat yang akan menggunakan transportasi kereta api,” ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Senin (15/2/2021).
Didiek menjelaskan KAI akan konsisten dalam melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 baik di stasiun maupun selama dalam perjalanan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenhub atas dukungan yang sangat besar kepada KAI dalam rangka menghadirkan layanan kereta api yang terjangkau dan dapat diandalkan oleh masyarakat,” jelas dia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan terdapat perubahan mekanisme pembayaran PSO.
"Dari sebelumnya dilakukan tiap triwulan, maka pada tahun ini dilakukan tiap bulan guna memberikan kepastian dan dukungan kinerja bagi PT KAI dalam melayani masyarakat," kata dia.
Penugasan PSO tersebut terdiri atas kereta ekonomi untuk jarak jauh di tiga lintas yang diperkirakan melayani 1,3 juta penumpang; kereta jarak sedang di 10 lintas dengan 3,2 juta penumpang; serta kereta jarak dekat dan lokal di 28 lintas dengan 21 juta penumpang.
Selanjutnya, kereta rel diesel (KRD) di 15 lintas dengan 3,5 juta penumpang, kereta Lebaran satu lintas yang melayani 26.000 penumpang, KRL Jabodetabek dengan 166 juta penumpang, dan KRL Yogyakarta-Solo yang diperkirakan melayani 2,2 juta penumpang.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali