Menuju konten utama

Pemerintah Siapkan Gudang Pendingin untuk Jaga Pasokan Daging

Pemerintah tidak ingin barang yang segar membusuk dalam 1-2 hari dan mengganggu stabilitas pangan.

Pemerintah Siapkan Gudang Pendingin untuk Jaga Pasokan Daging
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (tengah) menyampaikan paparan saat mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024). Rakor terbatas yang dihadiri tujuh menteri Kabinet Merah Putih dan Wali Kota serta Bupati se-Jateng itu membahas pendistribusian pupuk bersubsidi, peningkatan jaringan irigasi, ketersediaan bahan pangan, dan peningkatan jaringan infrastruktur untuk membangun komitmen ketahanan pangan pada tahun 2025 di wilayah Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.

tirto.id - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan pemerintah menyiapkan gudang pendingin atau cold storage hingga reefer container guna menjaga stabilitas rantai pasokan daging.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, rencana penyiapan gudang pendingin perlu dilakukan guna menjaga stok saat harga daging rendah, tetapi terdapat kelebihan produksi. Ia mengaku, salah satu wilayah yang sudah memiliki cold storage adalah Brebes, Jawa Tengah

“Di beberapa provinsi juga sudah kita siapkan, fungsinya untuk menjaga cold chain kemudian save life (umur simpan) itu harus dijaga. Jangan kayak kemarin, barang fresh dijual, satu-dua hari rusak,” beber Arief di Kantor Pos Fatmawati, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Tak hanya menjaga stok dan harga daging, Arief mengatakan pemerintah turut memantau stabilitas stok dan harganya. Misal, harga unggas hidup yang di bawah Rp17 hingga Rp20 ribu seharusnya sudah siap slaughter.

“Daging ayam juga sama, pada saat harga jatuh karena produksi berlebih, misal harga unggas hidup di bawah Rp 17-20 ribu, itu harusnya sudah siap slaughter (rumah potong). Kemudian didinginkan, dibekukan, setelah itu bagaimana teknik penyimpanannya. Itu merupakan kelanjutan dari Perpres 125 mengenai cadangan pangan pemerintah,” lanjutnya.

Dia pun juga mengusulkan agar pengadaan cold storage sebaiknya mendekati sentra produksi dan di kota besar dengan jumlah penduduk yang besar. Dia pun berharap, hal tersebut bisa dijadikan cadangan pangan pemerintah yang dikelola anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pangan.

“Saran saya, sebaiknya memang mendekati sentra produksi dan kota-kota besar yang banyak penduduknya. Jadi, untuk cadangan pangan pemerintah dan akan dikelola harusnya sama teman-teman BUMN di bidang pangan,” ungkapnya.

Pemerintah melakukan operasi pasar pemerintah yang dilaksanakan melalui PT Pos Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang murah menjelang Bulan Ramadan 2025.

Program ini berlangsung mulai 24 Februari 2025 hingga akhir ramadan, yakni 29 Maret 2025. Diketahui, per hari ini operasi pasar baru digelar di 215 gerai PT Pos di Pulau Jawa.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mengatakan kegiatan ini melibatkan perusahaan negara lainnya, seperti Perum Bulog dan ID Food. Dia pun mengatakan pemerintah membidik operasi pasar pangan murah secara besar-besaran digelar di 4.500 gerai Kantor Pos di seluruh Indonesia.

“Dengan 4.500 gerai PT Pos Indonesia, operasi pasar ini bisa menjangkau masyarakat luas, baik di kota maupun di daerah terpencil. Ini langkah konkret pemerintah untuk memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Ramadan,” ucap Mentan Amran di kesempatan yang sama.

Terdapat lima komoditas pangan yang dijual di gelaran operasi pasar, Beras SPHP yang dijual Rp12.000 per kg, bawang putih Rp32.000 per kg, daging kerbau beku Rp27.000 per kg (HET Rp 80.000), gula konsumsi Rp15.000 per kg (HET Rp18.500), Minyakita Rp14.700 per liter (HET Rp15.700), serta daging ayam ras Rp34.000 per kg (HET Rp 40.000).

Baca juga artikel terkait KEDAULATAN PANGAN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher