Menuju konten utama

Pemerintah Siapkan 16 Ha Lahan Relokasi Korban Gempa di Cianjur

Salah satu tempat relokasi warga korban gempa berada di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur.

Warga melintasi area terdampak gempa di Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.

tirto.id - Pemerintah menyiapkan 16 hektare lahan untuk relokasi warga dengan rumah rusak berat akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan daerah relokasi dan pemerintah pusat akan membangunkan rumah warga yang rusak.

"Nanti Bupati [Cianjur] dan tim yang akan menentukan siapa dan penduduk mana yang akan pindah ke sini," kata Suharyanto di Desa Sirnagalih, dilansir dari Antara pada Kamis (1/12/2022).

Bagi warga yang rumahnya direlokasi akan mendapatkan ganti rumah di tempat yang telah disediakan. Sementara rumah yang lama tidak diperbolehkan lagi dihuni masyarakat.

"Begitu yang direlokasi sudah punya rumah dan hak tanah baru, tanah warga yg lama akan dikelola pemerintah agar warga tidak kembali lagi ke sana," kata dia.

Suharyanto mengatakan rumah yang lama akan dijadikan daerah resapan air dan daerah hijau, sehingga tidak dihuni lagi oleh masyarakat. Apabila gempa lagi di lokasi tersebut tidak menimbulkan korban jiwa banyak.

Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengunjungi beberapa titik lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Rabu (30/11/2022).

Salah satu titik yang ditinjau ialah wilayah Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang merupakan lokasi relokasi bagi warga terdampak gempa. Mereka selanjutnya meninjau pembangunan contoh rumah tahan gempa yang akan dibangun oleh pemerintah.

"Rumah Bapak akan dijadikan contoh bagi warga, tipenya 36 rumah RISHA," ucap Suharyanto saat berdiskusi dengan warga Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang.

Suharyanto mengatakan bagi warga yang rumahnya rusak ringan dapat sambil memperbaiki rumahnya. Secara bertahan pemerintah akan melengkapi tenda keluarga untuk tempat tinggal sementara.

Selanjutnya Kepala BNPB dan Menko PMK meninjau SMPN 1 Cugenang yang rusak berat sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Titik peninjauan terakhir ialah pengungsian di Desa Sarampad yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango. Karena akses ke lokasi agak sulit, mereka memilih berjalan kaki ke pengungsian untuk berdiskusi dan memberikan paket sembako kepada warga.

Dalam keterangan terpisah, Bupati Cianjur Herman Suherman sebanyak 17.864 rumah rusak akibat gempa di wilayahnya. Data tersebut merupakan kerugian materiel yang telah terverifikasi per 30 November 2022.

Herman merinci sebanyak 4.376 rumah rusak berat, 5.306 rumah rusak sedang, dan 8.182 rumah rusak ringan. Selain rumah, gempa juga merusak 511 sekolah, 187 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan (faskes), serta 17 gedung atau kantor.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan
-->