Menuju konten utama
Gempa Cianjur Hari Ini

Gempa Cianjur: Satu Jenazah Lagi Ditemukan, Total 328 Meninggal

Korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur per 30 November 2022 mencapai 328 orang, 12 hilang dan 595 luka-luka.

Gempa Cianjur: Satu Jenazah Lagi Ditemukan, Total 328 Meninggal
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan tertimbun longsor akibat gempa Cianjur di Cijedil, Cianjur, Jawa Barat, Selasa (29/11/2022). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.

tirto.id - Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan bahwa hari ini, 30 November 2022, terdapat penemuan satu korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat (Jabar). Total kematian sampai hari ini berjumlah 328 jiwa.

Hal itu disampaikan Suherman via Zoom dalam konferensi pers bertajuk “Update Perkembangan Penanganan Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur Hari ke-9” yang disiarkan langsung melalui kanal BNPB Indonesia pada Rabu (30/11/2022).

“Hari ini ada penambahan penemuan pencarian, yaitu didapatkan satu orang. Sehingga yang meninggal dunia bertambah satu menjadi 328 jiwa,” ujar dia.

Sebab ditemukannya satu orang tersebut, kata Suherman, maka total korban hilang hingga kini tersisa 12 orang lagi yang belum ditemukan. Sementara itu, jumlah korban luka akibat gempa di Cianjur masih sama seperti kemarin, 29 November 2022, yakni 595 orang.

“Korban luka berat yang saat ini masih dirawat di semua rumah sakit di Cianjur berjumlah masih tetap 61 orang,” sambung dia.

Suherman pun menyampaikan bahwa secara aturan, tugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah berakhir hari ini, namun melihat kondisi di lapangan dan kondisi ahli waris yang masih berharap untuk ditemukan korban yang hilang, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur mengusulkan ada penambahan waktu tiga hari ke depan.

“Mohon doanya mudah-mudahan dalam waktu tiga hari, bahkan satu hari pun kalau besok ketemu ya Basarnas akan berakhir, dimohon doanya agar cuaca baik dan Basarnas juga bisa menemukan warga yang hilang sebanyak 12 jiwa,” ucap dia.

Suherman juga menyebut terkait pengungsian masih tetap sama seperti kemarin. Berdasar survei yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia, serta United Nations Fund for Population Activities (UNFPA), hingga hari ini ada 451 titik pengungsian dengan 333 titik terpusat dan 118 mandiri.

Hasil validasi data terakhir menunjukkan totalnya ada 39.985 kepala keluarga (KK). Di mana jumlah total pengungsi yang disurvei sebanyak 108.720 jiwa dengan 52.987 pengungsi laki-laki dan 55.733 pengungsi perempuan, 147 penyandang disabilitas, 1.341 ibu hamil, dan 6.994 lansia (lanjut usia).

“Namun perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan surat kami kepada para camat dan para kepala desa di wilayah kejadian bencana alam di 16 kecamatan, kami telah memerintahkan agar warga, masyarakat untuk segera secara bertahap kembali ke rumahnya masing-masing. Namun tentunya, rumahnya yang tidak berbahaya,” kata Suherman.

Lanjut dia, untuk rumah-rumah yang mengalami rusak ringan dan rusak sedang, dipersilahkan untuk segera melihat kondisi-kondisi rumahnya dan melakukan perbaikan.

“Namun saya berharap, khususnya yang akan diperbaiki ringan maupun sedang kiranya sudah diasesmen oleh tim yang saat ini sedang bergerak di lapangan,” imbuh Suherman.

Baca juga artikel terkait GEMPA CIANJUR atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri