tirto.id - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan, mengungkapkan bahwa pemerintah bakal menjadikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai salah satu sumber pembiayaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai pembangunan 3 Juta Rumah untuk Rakyat.
Untuk itu, pemerintah pun sedang menyiapkan aturan agar KUR dapat mendukung program-program prioritas itu.
“Dalam konteks makan bergizi gratis, kita juga membayangkan aspek pembiayaan itu salah satu yang bisa support juga dalam konteks Makan Bergizi Gratis,” kata Ferry, dalam acara KUR Meets the Press di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Dalam hal ini, KUR maupun KUR Mikro dapat memberikan dukungan pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produktif di sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman sampai pemasok bahan pangan seperti petani, peternak dan nelayan.
Adapun dukungan ini diharapkan bisa diberikan dengan skema reguler, yaitu melalui perbankan langsung kepada debitur KUR.
“Yang lain misalnya tentu saat bicara makanan atau bahan makanan itu pasti bicara mengenai petani, peternak, nelayan gitu ya yang berperan sebagai penyedia bahan baku dari makan bergizi ini. Ini kita harapkan bisa juga di-support dengan berbagai skema yang ada di KUR, terkhusus mikro maupun KUR kecil,” jelas Ferry.
Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, per Oktober 2024 penyaluran KUR telah mencapai Rp246,58 triliun. Realisasi ini baru mencapai 88,06 persen dari target penyaluran KUR 2024 yang sebesar Rp280 triliun. KUR tersebut disalurkan kepada 48,63 juta debitur,
“Di 2023 karena satu dan lain hal kita memang di bawah target, tapi di 2024 mudah-mudahan dari target awal Rp 280 triliun sampai dengan akhir tahun kita harapkan itu bisa kita capai gitu ya,” kata Ferry Irawan.
Dari jumlah debitur itu, 60 persen di antaranya berasal dari desil 1-4. Sementara sektor yang paling banyak menerima penyaluran KUR per 30 September 2024 adalah sektor produktif, yakni 57 persen dari total debitur KUR.
“Kami juga mengarahkan penerima KUR untuk memperkuat usaha yang produktif, bukan sekadar usaha perdagangan. Target kami adalah 60% penerima KUR untuk usaha produktif, dan hingga 30 September, kami telah mencapai 57% jadi tinggal 3 persen lagi at least yang kami kejar,” kata Ferry.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto