Menuju konten utama

Pemerintah Putuskan Blok Rokan Riau Dikelola Oleh Pertamina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memutuskan pengelolaan Blok Rokan di Provinsi Riau, dipercayakan ke PT Pertamina.

Pemerintah Putuskan Blok Rokan Riau Dikelola Oleh Pertamina
Ilustrasi. Seorang pekerja memeriksa pipa di kawasan sumur minyak 19 Sukawati pad A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (17/7/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah akhirnya mempercayakan pengelolaan Blok Rokan di Provinsi Riau ke PT Pertamina (persero), melalui keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dikutip dari rilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut.

Kondisi ini didasari dengan Signature Bonus yang disodorkan Pertamina sebesar 784 juta dolar AS atau sekitar Rp11,3 triliun dan nilai komitmen pasti sebesar 500 juta dolar AS atau Rp7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas.

Besarnya angka tersebut juga membuktikan bahwa finansial Pertamina masih dalam kondisi baik.

Pengamat energi Komaidi Notonegoro menilai, pemerintah bisa menghemat hingga 70 miliar dolar AS, jika Blok Rokan di Provinsi Riau dikelola PT Pertamina (Persero). Hal itu menyusul habisnya kontrak dengan PT Chevron Pasific Indonesia pada 2021.

"Produksi crude (minyak mentah) Blok Rokan bisa langsung masuk ke kilang Pertamina sehingga tidak perlu keluar devisa lagi untuk impor crude," katanya di Jakarta, Senin (30/7/2018).

Terpilihnya Pertamina sebagai pengelola, akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional. Sejauh ini, porsi Pertamina produksi migas nasional telah meningkat dari sekitar 23 persen saat ini, menjadi sebesar 36 persen pada tahun 2018 dan 39 persen tahun 2019 saat saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, nilai tambah yang didapat dari keputusan ini adalah menjadikan Pertamina sejajar dengan world top oil company yang mampu menguasai 60 persen produksi migas nasional pada tahun 2021.

Blok Rokan sendiri termasuk blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas blok rokan menyumbang 26 persen dari total produksi nasional.

Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.

Melalui keputusan ini juga, Pemerintah turut mendukung kemampuan keuangan Pertamina yang ditugaskan sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam menjalankan fungsi pelayanan publik dalam penyediaan energi dengan harga yang terjangkau ke seluruh tanah air, seperti program BBM Satu Harga.

Baca juga artikel terkait BLOK ROKAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo