Menuju konten utama

Pemerintah Perluas Lahan Pertanian di Perbatasan

Kementerian Pertanian sedang memperluas lahan pangan di kawasan perbatasan untuk dorong ekspor ke negara tetangga

Pemerintah Perluas Lahan Pertanian di Perbatasan
Petani mencabut bibit padi gratis dari pemerintah berusia 22 hari untuk kemudian ditanam di persawahan Meuredu, Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Senin (19/12) ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menyatakan kementeriannya sedang berupaya memperluas lahan pertanian produktif di sejumlah wilayah perbatasan yang ada di Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Papua. Saat ini, menurut dia, baru dibuka 4000 hektar sawah yang mendukung pembentukan lumbung pangan di berbagai kawasan perbatasan.

“Ini untuk mendukung rencana ekspor (pangan) ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini dan Australia,” kata Amran di sela Rakernas Pembangunan Pertanian 2017 seperti dikutip antara pada Kamis, (5/1/2017).

Di tempat yang sama, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia akan mampu mengekspor komoditas pangan ketika telah memiliki surplus produksi dan banyak produk turunan hasil olahan bahan pangan.

"Harus ada hilirisasi untuk menjadikan (hasil pertanian) produk derivatif berikutnya. Produk itulah yang kita harapkan bisa diekspor," kata dia.

Jokowi berjanji akan terus membangun infrastruktur pertanian seperti embung dan sarana irigasi, membagikan alat mesin pertanian dan benih unggul gratis ke petani. "(Kalau) Stok air tidak ada, orang mau berproduksi dari mana, orang suruh menanam dari mana, kalau airnya tidak ada. (Masalah) ini kunci produksi kita naik atau tidak naik," ujar Jokowi.

Dia juga meminta pemerintah daerah di seluruh Indonesia mulai berfokus pada produksi tanaman spesifik sehingga memiliki komoditas pertanian unggulan. Kajian mengenai hal ini, menurut dia, perlu segera digelar di semua pemerintah daerah.

Jokowi berharap badan-badan usaha milik negara dari level BUMN hingga BUMDES berinisiatif mengorganisasikan para petani sehingga mampu meningkatkan efisiensi produksi dan bersaing di pasar internasional. "Entah korporasi BUMN, entah korporasi dalam Bumdes-Bumdes. Ini akan menggarap produksinya sekaligus menggarap pemasarannya dengan cara-cara modern," ujar Presiden Jokowi.

Baca juga artikel terkait MENTERI PERTANIAN atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Hard news
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom