tirto.id - Kerugian yang disebabkan kerusuhan protes pajak bahan bakar oleh sekelompok massa "rompi kuning" diperkirakan mencapai €3-4 juta atau sekitar Rp48,7-64,9 miliar.
Anne Hidalgo, walikota Paris, mengatakan kepada seorang penyiar lokal France 3, pemerintah Kota Perancis mengalami kerugian karena adanya kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/12/2018). Ia memperkirakan kerugian hingga jutaan euro “Antara $3-4 juta euro,” kata dia seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (4/12/2018).
Ribuan pengunjuk rasa "rompi kuning" berkumpul di Paris dan beberapa kota lain untuk memprotes kebijakan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang kontroversial tentang pajak bahan bakar minyak.
Demonstran, yang umumnya tinggal di daerah pedesaan karena harga sewa yang tinggi di kota-kota, meminta Macron untuk memotong pajak bahan bakar dan membuat pengaturan ekonomi untuk memudahkan hidup mereka.
Polisi Perancis hari Sabtu (1/12/2018) menindak demonstran di sekitar Champs-Elysees yang terkenal di Paris dengan gas air mata dan meriam air.
Demonstran pun membuat tameng dengan kendaraan besar dan tempat sampah untuk menghindari tindakan Polisi. Selain itu mereka juga memberikan perlawanan dengan melakukan pelemparan batu dan botol ke arah polisi.
Dalam kerusuhan tersebut setidaknya menyebabkan dua orang tewas, sementara 1.043 lainnya, termasuk 222 pasukan keamanan terluka, dan sebanyak 1.424 orang ditangkap.
Menurut survei baru-baru ini, 84 persen orang Perancis -kebanyakan dari kelompok berpendapatan menengah- mendukung protes.
Selama setahun terakhir, harga bahan bakar di Prancis telah meningkat lebih dari 20 persen.
Macron Menunda Kunjungannya ke Serbia
Sementara itu, Macron telah menunda kunjungannya ke Serbia atas kerusuhan "rompi kuning" di Perancis, Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengumumkan hal itu pada Senin (3/12/2018) kemarin.
Macron diperkirakan akan pergi ke Serbia pada Rabu (5/12/2018) tetapi dia menunda kunjungannya ke negara Balkan tersebut.
Dalam sebuah konferensi pers, Vucic mengatakan Macron mengatakan kepadanya melalui telepon bahwa ia telah menunda kunjungannya ke Beograd atas protes pajak bahan bakar yang sedang berlangsung di Prancis.
Editor: Irwan Syambudi