tirto.id - Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim, pembentukkan dua perusahaan holding yang digagas kementeriannya diterima dengan baik oleh pasar. Pasalnya, kata Rini, pembentukan dua holding itu membuat perusahaan BUMN lebih tertata dan transparan.
"Penerimaan pasar semakin baik karena kita membuat holding ini. Mereka melihat ini lebih tertata dan transparan," ucap Rini Soemarno, Senin (26/11/2018).
Dua holding yang tengah digodok pemerintah adalah Hutama Karya dan Perumnas. Hutama Karya akan menjadi induk holding infrastuktur, yang menaungi PT Waskita Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Yodya Karya, PT Indra Karya.
Sementara Perumnas akan menaungi PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Amarta Karya, PT Indah Karya.
Selain kedua holding itu, Rini juga mengklaim, pasar menyambut baik holding minyak dan gas bumi dengan induk Pertamina. Salah satu perusahaan yang sudah berada di bawah naungan Pertamina adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Itu memperkuat balance sheet Pertamina. Pasar kelihatannya juga sangat positif," ucap Rini.
Akan tetapi, ketika ditanya tentang Initial Public Offering (IPO), Rini menyebutkan hal itu belum dilakukan. Sebabnya Kementerian BUMN tengah fokus melakukan konsolidasi perusahaan BUMN. Meskipun demikian, ia akan terus berusaha mendorong pembentukan holding tersebut untuk memuaskan masyarakat dan negara selaku pemegang saham.
Hingga kini, holding tersebut masih menunggu pembahasan dengan Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Penyelesaian holding ini pun ditargetkan rampung pada Desember 2018.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto