Menuju konten utama

Pemerintah Jerman Ikut Pantau Kondisi Kesehatan BJ Habibie

Pemerintah Jerman melalui Kantor Kanselir Angela Merkel ikut memberikan perhatian pada kondisi BJ Habibie dan menawarkan bantuan.

Pemerintah Jerman Ikut Pantau Kondisi Kesehatan BJ Habibie
Ketua Lembaga Pengkajian MPR Rully Chairul Azwar memberikan buku kepada Mantan Presiden B.J Habibie disaksikan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat menghadiri rapat Pleno Lembaga Kajian MPR di ruang GBHN, Jakarta, Selasa (22/8). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie harus dilarikan ke rumah sakit di Jerman karena kondisi kesehatannya menurun. Pemerintah Jerman diketahui ikut memberikan perhatian terhadap Habibie yang kini tengah menjalani perawatan di Klinik Starnberg, Muenchen.

"Pemerintah Jerman melalui Kantor Kanselir Angela Merkel sudah mengetahui keadaan kesehatan bapak BJ Habibie saat ini, dan sudah menelepon langsung Bapak BJ Habibie. Pemerintah Jerman memberikan perhatian penuh, dan menawarkan apa yang bisa dibantu," ujar sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto pada Sabtu (3/3/2018).

Rubijanto mengulas, dirinya telah melakukan sambungan telepon langsung dengan BJ Habibie pada Kamis (1/3/2018). Menurutnya, saat itu BJ Habibie dengan suara parau menjelaskan bahwa dirinya merasakan sesak bernapas pada Selasa 27 Februari 2018.

Kala itu, kata Rubijanto, rekan-rekan Habibie langsung membawa suami dari almarhumah Hasri Ainun Besari itu ke Klinik Starnberg di Muenchen, Jerman. Tim dokter segera memeriksa Habibie.

"Diketahui bahwa klep jantung termonitor ada kebocoran layaknya yang dialami almarhumah ibu Ainun Habibie," jelas Rubijanto.

Akibat dari kebocoran klep jantung ini terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter sehingga terasa sulit atau sesak bernapas. Selain itu tensi Habibie meningkat sampai 180.

Dokter di Muenchen memberikan dua opsi bagi Habibie, yakni segera menjalani operasi jantung atau menempuh pengobatan/tindakan dengan cara yang lebih canggih.

Menurut informasi yang diperoleh Rubijanto, Habibie tidak menghendaki tindakan operasi jantung, dan lebih memilih operasi dengan metode baru yang lebih canggih.

Sejauh ini tim dokter telah memasang kateter melalui mulut untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.

Rubijanto mengatakan Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri atau disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis jantung dari Tim Dokter Kepresidenan (TDK) RI dan seorang personel Paspampres.

"Bapak BJ Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri dan disaksikan oleh paling tidak dua dokter TDK RI spesialis ahli jantung dan satu personel tambahan Paspampres," ujarnya.

"Beliau harapkan seluruh biaya perawatan dan tindakan medis yang timbul di Muenchen, ditanggung oleh Pemerintah RI sesuai Undang-undang yang berlaku," kata Rubijanto.

Rubijanto telah menyampaikan kepada Habibie seluruh kolega di Jakarta ikut merasakan prihatin atas kesehatan Habibie dan mendoakan semoga agar Habibie segera dapat lekas sembuh dan lekas kembali ke Jakarta.

"Kabar lebih lanjut akan selalu diberikan sesuai perkembangan dari Muenchen," ujar Rubijanto.

Baca juga artikel terkait HABIBIE

tirto.id - Kesehatan
Sumber: antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari