tirto.id - Kondisi kesehatan Presiden ketiga RI BJ Habibie menurun dan harus dilarikan ke rumah sakit di Jerman, menurut Sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto.
"Sudah tiga hari beliau [BJ Habibie] dirawat di Klinik Starnberg Muenchen. Mohon bantu doa semoga Bapak BJ Habibie lekas sembuh," kata Rubijanto kepada Tirto, Sabtu (3/3/2018).
Rubijanto enggan berkomentar soal kondisi terkini dari BJ Habibie. "Belum tahu," jawabnya singkat.
Memburuknya kondisi mantan orang nomor satu di Tanah Air itu bermula pada Selasa (27/2/2018). Saat itu, Habibie sulit bernafas dan kemudian langsung diperiksa oleh dokter.
Hal itu diketahui saat Rubijanto menghubungi Habibie melalui sambungan telepon Kamis (1/3/2018) pukul 20.00 WIB atau pukul 14.00 waktu Muenchen.
"Dengan suara parau beliau menjelaskan bahwa pada awalnya sulit dan sesak bernapas yang terjadi pada Selasa (27/2/2018). Maka, rekan-rekan langsung membawa Bapak BJ Habibie ke Klinik Starnberg di Muenchen," kata Rubijanto dalam keterangan tertulisnya.
Tim dokter langsung memeriksa Habibie dan mendapati ada kebocoran pada klep jantung Habibie. Hal itu mengakibatkan adanya penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter.
Dokter menyarankan untuk segera menjalani operasi jantung. Namun, Habibie memilih untuk menjalani tindakan dengan menggunakan metode yang lebih canggih.
"Besok Jumat 2 Maret tim dokter akan melakukan pemasangan kateter (dari mulut) untuk mengetahui persisnya kebocoran klep jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat akan ditempuh," katanya.
Habibie juga menulis e-mail yang ditujukan kepadanya, agar selanjutnya di-forward kepada Tim Dokter Kepresidenan (TDK) RI yang ada di Jakarta.
"Bapak BJ Habibie berharap pada pelaksanaan tindakan operasi jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri dan disaksikan oleh paling tidak dua dokter Tim Dokter Kepresidenan spesialis ahli jantung dan satu personel tambahan Paspampres," ujarnya.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora