Menuju konten utama

Pemerintah Indonesia Rilis SUN SDG 500 Juta Euro setara Rp8,43 T

Dana yang diperoleh dari surat utang ini akan dipakai untuk mendanai proyek-proyek di Indonesia dengan kriteria Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).

Pemerintah Indonesia Rilis SUN SDG 500 Juta Euro setara Rp8,43 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz

tirto.id - Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) Sustainable Development Goals (SGD) denominasi Euro untuk kali pertama. Nilainya mencapai 500 juta Euro setara Rp8,43 triliun.

Dana SDG atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang masuk kualifikasi Eligible SDGs Expenditures dalam SDGs Framework.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menjelaskan seri SUN yang diterbitkan adalah RIEUR0334 dengan tenor 12 tahun dan jatuh tempo pada 23 Maret 2034 serta mempunyai tingkat kupon 1,3 persen.

Pada penerbitan SDG bonds perdana ini, pemerintah berhasil menekan harga hingga 27bps dari initial price guidance yang berada pada level MS+140-145bps ke final price guidance di level MS+118bps.

"Ini merupakan spread terhadap Mid-Swaps terendah untuk SUN denominasi Euro dengan tenor 12 tahun," begitu dikutip dari DJPPR Kemenkeu, Selasa (14/9/2021).

Pemerintah bertekad untuk mewujudkan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan dengan menetapkan berbagai kebijakan dan program pembangunan untuk mencapai SDGs target di tahun 2030.

Secara keseluruhan, Surat Berharga Negara (baik Green maupun SDG) yang diterbitkan berdasarkan SDGs Framework ini sejalan dengan standar internasional termasuk International Capital Market Association (ICMA[DR1] ) principles.

Pemerintah juga akan terus berkomitmen untuk memenuhi standar yang berlaku dalam penerbitan SDG bond dan menyampaikan laporan tahunan atas penerbitan tersebut.

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali