Menuju konten utama

Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Penembakan Pendeta Yeremia

Pemerintah menjanjikan pengusutan secara transparan dan dalam waktu singkat untuk menemukan pelaku penembakan Pendeta Yeremia di Intan Jaya, Papua.

Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Penembakan Pendeta Yeremia
Ilustrasi Yeremia Zambani. tirto.id/Sabit

tirto.id - Pemerintah membentuk tim investigasi untuk mengusut penembakan Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua.

Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan tim investigasi akan bekerja sama dengan gereja, masyarakat dan pemerintah daerah untuk mencari pelaku penembakan.

"Tindakan semena-mena ini tidak bisa dibiarkan, harus mendapatkan perhatian serius, dan diusut tuntas secara transparan dalam waktu yang singkat," kata Jaleswari Pramodhawardani, Senin (28/9/2002), melansir Antara.

Gereja-gereja di Papua juga menuntut investigasi untuk menemukan pelaku dan memulihkan situasi keamanan di Hitadipa. Pasca-penembakan masyarakat setempat mengungsi karena ketakutan.

Ia menyebut, pemerintah Indonesia berkomitmen menegakkan keadilan bagi almarhum, sehingga Siapa pun pihak yang bersalah akan ditindak tegas.

"Atas nama pemerintah Indonesia saya ucapkan rasa duka yang mendalam atas wafatnya pendeta Yeremia Zanambani. Almarhum merupakan tokoh masyarakat yang sudah banyak berbuat melayani warga Papua," ujar dia.

Pemerintah, katanya, juga turut berduka atas gugurnya para prajurit TNI serta warga sipil.

Prajurit TNI yang gugur akibat aksi penembakan tersebut adalah Serka Sahlan dan Pratu Dwi Akbar Utomo dalam tugas serta warga sipil Laode Anas, Bahdawi dan Fatur Rahman yang berprofesi sebagai tukang ojek. Atas kejadian tersebut, pemerintah akan melakukan pendampingan dan bantuan yang dibutuhkan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sebelumnya, Pendeta Yeremia Zanambani, Ketua Klasis Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Hitadipa di Intan Jaya, tewas ditembak pada Sabtu sore, 19 September 2020. Menurut lima sumber warga sipil yang diwawancarai Tirto—tiga di distrik tersebut, satu di Nabire, satu di Jakarta—pendeta Yeremia ditembak oleh Tentara Nasional Indonesia. Pihak TNI balik menuduh pelaku penembakan adalah kelompok kriminal di Papua.

Baca juga artikel terkait KONFLIK BERSENJATA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Zakki Amali