tirto.id - Pemerintah tengah menggodok konsep kehidupan normal setelah pandemi COVID-19. Hal tersebut merespons sikap pemerintah yang menyatakan situasi akan membaik pada Juni mendatang.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tengah menggodok kebijakan setelah pandemi COVID-19 yang diperkirakan selesai paling tidak Juni 2020. Kebijakan tersebut juga sebagai upaya pemerintah untuk mencegah gelombang kedua COVID-19.
"Indonesia ingin mencegah gelombang kedua COVID-19. Jadi Indonesia sekarang sedang melakukan analisa mendalam tentang pola hidup normal baru setelah pandemi," kata Wiku saat memberikan pernyataan kepada media asing secara daring, Rabu (6/5/2020).
Wiku menambahkan, skenario kebijakan pemerintah dalam pandemi COVID-19 tidak berdiri sendiri. Ia mengaku, pemerintah juga mempelajari langkah negara-negara lain dalam menangani COVID-19 hingga menekan kasus ke angka 0. Pemerintah juga memonitor dampak lanjutan setelah kasus menurun.
Ia mencontohkan, pemerintah mempelajari kasus di Jepang mengenai munculnya gelombang kedua COVID-19. Pelajaran tersebut diambil kemudian disesuaikan dengan situasi Indonesia.
"Indonesia sudah mengadopsi kebijakan yang akan sesuai untuk situasi dan karakter Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau," kata Wiku.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan kalau Indonesia mulai mampu mengendalikan Covid-19. Yurianto menyebut kalau kasus Covid-19 bisa dikendalikan Juni atau Juli, pembatasan di Indonesia bisa dikurangi.
Ia pun mengatakan kalau pemerintah berharap kondisi normal bisa terjadi pada bulan Agustus.
"Kita berharap bahwa di Agustus kita bisa menjalankan kehidupan menjadi lebih baik lagi, sudah bisa dalam artian bahwa kita sudah memiliki kehidupan yang berdisiplin. Disiplin untuk mencuci tangan misalnya, disiplin untuk mengikuti pola hidup bersih dan sehat," kata Yurianto, Selasa (5/5/2020).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri