tirto.id - Pembebasan lahan tol Manado-Bitung segmen satu sepanjang 14 kilometer mencapai 98 persen. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Sulawesi Utara dan Gorontalo Triono Junoasmono mengatakan dalam waktu dekat pembebasan lahan itu bisa rampung.
"Tinggal dua persen lagi pembebasan lahannya, mudah-mudahan bisa tuntas dalam waktu dekat ini, sementara pembebasan lahan di segmen dua sepanjang 25 kilometer dikerjakan oleh PT Jasamarga Manado Bitung," kata Junoasmono di Manado, Selasa (4/9/2018).
Menurut dia, pembebasan lahan yang belum tuntas berdampak pada pembangunan konstruksi karena akan meleset dari jadwal penyelesaian.
"Kita terus melakukan pendekatan dengan para pemilik lahan dalam proses pembebasan lahan ini, apalagi tol ini akan memberikan manfaat besar masyarakat maupun daerah," ujarnya.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mempercepat proses pembebasan lahan yaitu dengan konsinyasi (menitipkan ke pengadilan biaya ganti rugi lahan) atas 14 bidang tanah yang belum tuntas, katanya.
Junoasmono menjelaskan pembangunan tol Manado-Bitung sepanjang 39,9 kilometer akan meningkatkan akses dan kapasitas jaringan jalan untuk memudahkan pergerakan lalu lintas Kawasan Ekonomi Khusus dan mendukung pelabuhan internasional Bitung.
Selain itu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan membangun jalan untuk pembangunan wilayah.
"Jalan tol ini akan menjadi alternatif meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan, meringankan beban anggaran pemerintah melalui partisipasi pengguna jalan, sementara dari sisi pengguna jalan tol mendapatkan keuntungan karena menghemat biaya operasi kendaraan dan waktu perjalanan dibandingkan ketika menggunakan nontol," ujarnya.
Pembangunan jalan tol Manado-Bitung segmen satu sepanjang 14 kilometer menggunakan pinjaman luar negeri Cina serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang bila ditotalkan hampir mencapai Rp3 triliun.