tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyebut muslim konservatif pendukung paslon nomor 02, Prabowo-Sandiaga, kecil kemugkinan untuk golput.
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman mengatakan, potensi golput pada segmen pemilih tersebut kecil, dikarenakan pendukung Prabowo-Sandi yang dinilai sangat militan.
Apalagi, kata dia, salah satu penggerak mesin suara paslon nomor 02 itu adalah dari kelompok FPI, HTI, jaringan kultural PKS.
"Mungkin kelompok ini partisipasinya akan lebih militan ya. Sekali lagi basis pemilihnya yang kecil, Prabowo dan Sandi tidak banyak perubahan," kata Ikrama, saat di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019).
Ia menilai kelompok tersebut juga berkeinginan datang ke TPS, karena merasa suaranya penting untuk mengalahkan paslon petahana, Jokowi-Ma'ruf.
Selain itu, kelompok muslim konservatif tersebut juga banyak melakukan gerakan-gerakan untuk mendukung Prabowo-Sandi.
Bahkan, lanjut Ikrama, kemungkinan besar mereka akan menggelar salat Subuh berjamaah secara besar-besaran di seluruh Indonesia pada 17 April 2019, menjelang pemungutan suara.
"Ini secara gimmick politik sangat bagus, mengikat solidaritas antarkelompok dan pendukung Prabowo-Sandi sebelum pergi ke TPS," ucap dia.
Diketahui pemilih muslim memiliki kantong yang cukup besar dengan populasi mencapai 87,8 persen. Hasil survei LSI Denny JA sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019, Jokowi-Ma'ruf masih unggul 55,7 persen dan Prabowo-Sandi memperoleh dukungan 33,6 persen di kalangan pemilih muslim.
Survei LSI Denny JA dilakukan dengan face to face, interview menggunakan kuisioner periode 18-25 Februari 2019.
Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden pada 34 propinsi di Indonesia, dengan margin of error sebesar +/2,9 persen.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali