tirto.id - Seorang pejabat tinggi Korea Utara sedang menuju ke AS membahas rencana semula untuk memulai pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Kim Jong-un pada 12 Juni mendatang. Informasi ini dikemukakan langsung oleh Presiden Donald Trump.
“Kami telah menempatkan tim yang hebat bersama untuk pembicaraan kami dengan Korea Utara. Rapat saat ini sedang berlangsung mengenai KTT dan banyak lagi. Kim Yong-chol, Wakil Ketua Korea Utara, sekarang menuju ke New York,” tulis Trump di Twitter, Selasa (29/5/2018).
Kim Yong-chol, mantan kepala intelijen Korea Utara menjadi pejabat paling senior yang mengunjungi AS dalam beberapa dekade. Selain itu, orang kepercayaan Kim Jong-un ini juga dianggap kontroversial di negaranya.
Mengutip Time, Trump tidak menyebutkan siapa yang akan ditemui Kim, atau apakah ia akan menuju ke Washington DC selain ke New York.
Trump pekan lalu mengatakan telah membatalkan pertemuannya dengan Kim Jong-un melalui surat resminya. Dengan kedatangan Kim Yong-chol, langkah ini dinilai sebagai upaya untuk melanjutkan rencana pertemuan puncak antara Trump dan Kim Jong-un bulan depan.
Para pejabat AS juga telah mengunjungi Korea Utara pada akhir pekan Memorial Day untuk berbicara dengan rekan-rekan mereka. Kunjungan ini, seperti dikatakan Trump, adalah untuk "membuat pengaturan" pertemuan puncak itu.
Setelah Trump berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 28 Mei lalu, Gedung Putih menegaskan keduanya akan tetap dalam koordinasi menjelang pertemuan yang "diharapkan" dengan Korea Utara.
Pada 24 Mei, Trump mengirim surat kepada Kim Jong-un mengumumkan bahwa ia membatalkan pertemuan bersejarah karena retorika keras yang datang dari pejabat Korea Utara.
Seperti dilansir BBC, ada serangkaian "janji yang dipatahkan" dari Pyongyang, mengutip pejabat senior pemerintahan AS. Ini termasuk ketika Gedung Putih mengirim wakil kepala staf AS ke Singapura untuk bertemu diplomat Korea Utara menjelang KTT.
"Orang Korea Utara tidak muncul. Mereka hanya mengandalkan kami," ucap pejabat itu.
Dalam suratnya, Trump menyatakan bahwa pertemuan itu tidak akan berlangsung "demi kebaikan kedua belah pihak, meskipun merugikan dunia."
Sementara itu, kini Trump muncul menanggapi kunjungan Kim Yong Chol sebagai "respons yang kuat terhadap surat saya."
Editor: Yuliana Ratnasari