tirto.id - PT Pegadaian (Persero) berhasil melampui target nasabah tahun ini hingga 12,1 juta pada Juni 2019 dan menjadi salah satu BUMN yang pada akhir tahun lalu memberikan kontribusi pada negara Rp2,828 triliun.
“Akhir tahun 2018 Pegadaian sudah memberikan kontribusi kepada negara cukup besar, dan menjadi penyumbang pendapatan terbesar ketujuh di antara BUMN besar lainnya. Kami sudah menjadi raksasa BUMN, bahkan jumlah nasabah kami sudah yang menyumbangkan deviden terbesar untuk negara,” kata Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto di acara National Media Gathering dan Workshop PT Pegadaian (Persero) di Pesonna Hotels, Jogjakarta, Jumat (26/7/2019).
Kuswiyoto mengatakan di tahun 2018 kontribusi Pegadaian kepada negara mencapai Rp2,828 triliun, berupa deviden Rp1,387 triliun dan pajak sebesar Rp1,441 triliun.
"Bahkan untuk target nasabah tahun ini sebesar 12 juta, sudah berhasil kami lampui pada pertengahan tahun ini mencapai 12,1 juta nasabah. Lonjakan nasabah ini didorong oleh adanya Pegadaian Digital Service dan kerja sama salah satu unicorn Tokopedia," kata Kuswiyoto.
Meski sudah menyumbang deviden besar, Pegadaian terus meningkatkan kinerja keuangannya. Tercatat hingga Juni 2019 perkembangan kinerja yang terus menerus meningkat, terlihat dari pertumbuhan laba bersih sebesar Rp1,5 triliun meningkat 12,1 persen.
"Kami optimis target Rp3 triliun tahun ini bisa tercapai hingga akhir tahun,” ujar Kuswiyoto.
Kuswiyoto menambahkan, sedangkan total aset Pegadaian hingga Juni 2019 sebesar Rp56,1 triliun lebih besar dipandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara hingga Juni 2019 OSL (Outstanding Loan) Pegadaian di pertengahan tahun ini, sudah mencapai Rp43,6 triliun.
Kuswiyoto menambahkan Pegadaian menargetkan kinerja di akhir tahun 2019 akan tumbuh semakin positif. Jumlah OSL di akhir tahun 2019 di targetkan mencapai Rp46,5 juta, total aset di targetkan mencapai Rp63 triliun, dan laba bersih di targetkan mencapai Rp3 triliun.
Dalam mengelola bisnis Pegadaian dikelola secara sehat dan terukur, terlihat di tahun 2018 ROA yang didapat Pegadaian sebesar 5,26 persen dan ROE sebesar 13,80 persen BOPO sebesar 68,30 persen.
Tidak hanya itu Pegadaian juga merupakan perusahaan yang efesien dalam operasi bisnis, karena terlihat dari data BOPO di tahun 2018 yang mencapai 68 persen.
"Kami ini ibarat gadis cantik, dengan berbagai pencapaian kinerja keuangan yang baik. Sehingga banyak yang mendorong Pegadaian untuk IPO,” ujar Kuswiyoto.
Kuswiyoto menambahkan untuk asesmen GCG (Good Corporate Governance) Pegadaian sudah mencapai 98,21 persen.
"Nilai ini sudah hampir sempurna. Dan penilaian GCG ini dihitung oleh pihak independen, sebagaimana halnya rating Triple A dinilai oleh Pefindo," jelas Kuswiyoto.
Kuswiyoto juga menjelaskan bahwa Pegadaian saat ini terus meningkatkan kualitas program CSR dalam memberdayakan masyarakat, di antaranya bersih-bersih lingkungan (pro-planet) yang bertujuan meningkatkan kepedulian pada lingkungan dalam rangka pengembangan inklusi keuangan, bersih-bersih administrasi yang bertujuan sebagai pendamping untuk meningkatkan kemampuan administrasi, dan bersih-bersih hati yang bertujuan sebagai penyaluran bantuan dan peningkatan infrastruktur rumah ibadah dan hal-hal terkait kemanusiaan.
“CSR Pegadaian seperti mengolah sampai jadi emas memberikan manfaat yang berkelanjutan kepada masyarakat, kita ingin memberikan dampak dan meningkatkan kesejahteraan kepada masayarakat,” pungkasnya.
Editor: Maya Saputri