Menuju konten utama

PDIP Latih Manajer Kampanye Menangkan Jokowi di Pilpres 2019

PDIP melihat Pilkada serentak 2018 ini sebagai momentum politik untuk memperkuat konsolidasi.

PDIP Latih Manajer Kampanye Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menghadiri peringatan HUT ke-45 PDIP di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/1/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan mengadakan pelatihan bagi manajer kampanye untuk menggelorakan dukungan terhadap Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Pelatihan manajer kampanye sebagai bagian dari pelaksanaan strategi gotong royong partai," kata Hasto di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Ia menjelaskan bahwa para manajer kampanye itu harus mempunyai jiwa kepemimpinan serta strategi kampanye dari semangat gotong-royong PDIP.

Hasto juga mengaku sempat membuka dan memberikan pembekalan pada Pelatihan Manajer Tim Kampanye Pilkada 2018 di Depok, Jawa Barat.

Menurut dia, pelatihan manajer kampanye itu dilaksanakan usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan dukungan ke Jokowi sebagai calon presiden di Pilpres 2019.

"Maka seluruh manajer kampanye wajib mensosialisasikan keputusan politik itu," ujar Hasto.

Hasto mengungkapkan, PDIP melihat Pilkada serentak 2018 ini sebagai momentum politik untuk memperkuat konsolidasi.

Bahkan, kata Hasto, seluruh kader PDIP wajib menyatukan kebijakan pemimpin nasional Presiden Jokowi dengan kepemimpinan pada tingkat provinsi dan kota dan kabupaten untuk memenangkan pilkada selaras dengan pilpres 2019.

Sementara itu, Politikus PDIP Puan Maharani, Selasa lalu, menyatakan bahwa partainya sudah menggelar pembahasan terbatas mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.

"Kalau pembicaraan internal terbatas di PDIP sudah ada, tidak mungkin sudah bicara capres tidak ada pembahasan cawapresnya," kata Puan Maharani di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Namun, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu mengaku bahwa pembahasan untuk lingkup yang lebih luas belum dilakukan, sebab masih ada waktu sampai Agustus 2018 mendatang.

"Itu terus kita lihat karena politik kan dinamikanya sangat cepat sekali. Kita lihat sudah cukup banyak nama yang kapasitasnya baik untuk mendampingi capres," katanya.

Menurut Puan, PDIP ingin kepemimpinan presiden dan wapres periode 2019-2024 lebih baik dibanding periode sebelumnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto