Menuju konten utama

PDIP Klaim Tak Berseberangan dengan Presiden Jokowi

Utut mengatakan PDIP hingga kini belum mencabut diri sebagai partai pendukung dan pengusung pemerintahan Presiden Jokowi.

PDIP Klaim Tak Berseberangan dengan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin (ketiga kiri) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba dalam HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023). HUT ke-50 tahun PDI Perjuangan bertemakan Genggam Tangan Persatuan Dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Utut Adianto, mengeklaim partainya tak pernah berseberangan dengan Presiden Jokowi Widodo alias Jokowi. Dia mengatakan PDIP masih partai pendukung utama pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Jadi, sekali lagi PDI Perjuangan masih partai pendukung utama pemerintah, kader kami masih lima di pemerintah. Jadi, itu point-nya. Dari satu pemikiran dan sikap timbul keputusan, keputusannya kita tidak pernah berseberangan dengan Pak Jokowi," kata Urut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Utut mengatakan PDIP hingga kini belum mencabut diri sebagai partai pendukung dan pengusung pemerintahan Presiden Jokowi.

"Tentu sekali lagi PDI Perjuangan masih menjadi partai pemerintah, kita menjadi partai pengusung pemerintah, pengusung dan pendukung utama, Jadi, itu belum ditarik," tutur Utut.

Diketahui, hubungan PDIP dan Jokowi merenggang sejak Pilpres 2024. Jokowi dituding ikut cawe-cawe Pilpres 2024. Apalagi, putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka, ikut kontestasi. Jokowi dianggap mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, yang saat ini telah ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres terpilih 2024.

Kendati demikian, tuduhan kubu PDIP tak terbukti Jokowi cawe-cawe ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak gugatan sengketa Pilpres 2024.

Langkah politik Presiden Joko Widodo pun kini dipertanyakan publik setelah tidak lagi menjadi presiden. Sejumlah pihak memprediksi Jokowi akan masuk Partai Golkar setelah hubungannya dengan PDIP dinilai sudah tidak sejalan.

Konon, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespon positif bila benar Jokowi bergabung dengan partainya.

Namun, Airlangga menekankan bahwa Jokowi adalah tokoh nasional dan milik semua partai. Saat disinggung soal posisi Jokowi yang masih kader PDIP, Airlangga kembali menekankan Jokowi adalah tokoh semua partai.

"Seperti yang saya katakan [Jokowi] tokoh nasional, dimiliki semua partai," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Flash news
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin