Menuju konten utama

PDIP: Kami Tolak Drama, Manipulasi & Kepalsuan pada Pemilu 2024

PDIP mengklaim menolak segala bentuk drama dan manipulasi politik pada Pemilu 2024.

PDIP: Kami Tolak Drama, Manipulasi & Kepalsuan pada Pemilu 2024
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu (kiri) bersama Mantan pimpinan KPK Haryono Umar (kanan) menyampaikan pendapatnya dalam Diskusi Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd.

tirto.id - Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengatakan partainya menolak segala bentuk drama dan manipulasi politik pada Pemilu 2024. Masinton menginginkan pemimpin terpilih hasil demokratis bukan kecurangan.

"Jadi, kami menolak drama-drama, menolak manipulasi, kepalsuan, dan kepura-puraan. Kami ingin semua ini muncul lah dengan kesejatian. Pemimpin itu harus berlangsung secara demokratis," kata Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/11/2023) sore.

Dia berharap seluruh pihak menghormati proses demokrasi dalam pesta demokrasi kali ini.

"Pemilu ini bukan sekadar ajang menang-kalah, tetapi proses suara rakyat itu harus dihormati, demokrasinya harus dijalani. Bukan ajang proses lima tahunan," tutur Masinton.

Sebelumnya, calon presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo menyinggung soal politik drama Korea (drakor) dalam pidatonya usai mengambil nomor urut peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berharap dinamika politik saat ini tidak sepatutnya terjadi. Tetapi dia tidak menampik fenomena kali ini sering dibicarakan oleh sejumlah pihak, mulai dari aktivis, tokoh agama, seniman, budayawan, hingga media massa.

Ganjar meminta warga agar tidak diam saja melihat demokrasi diobrak-abrik. Dia berharap masyarakat menyuarakan hingga melaporkan praktik yang mencederai demokrasi tersebut.

"Diam itu bukanlah pilihan. Bicara, ungkapkan, dan laporkan praktik-praktik tidak baik yang akan mencederai demokrasi," ujar dia.

Baca juga artikel terkait DRAMA POLITIK atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Intan Umbari Prihatin

Artikel Terkait