tirto.id - PDIP buka suara ihwal pencopotan Murad Ismail dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku. Alasan pencopotan gubernur Maluku itu karena istrinya, yaitu Widya Pratiwi Murad Ismail, gabung dengan partai lain.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, sejatinya mereka sudah mengkonfirmasi kepada Murad sebelum pencopotan. Namun, tak ditemukan ruang dialog, sehingga akhirnya Murad dicopot sebagai ketua DPD. Hasto berdalih, PDIP memiliki suatu sikap yang sangat tegas.
Hasto mengatakan semula PDIP menerima laporan dari Djarot Saiful Hidayat dan Komarudin Watubun ihwal istri Murad yang bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
“Ketika saat itu melakukan klarifikasi dengan yang bersangkutan [Murad Ismail], tapi ternyata tidak ada suatu ruang dialog," kata Hasto di Kompleks GBK, Senayan, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Hasto mengatakan, aturan internal kader mereka yang sudah berkeluarga dan berpartai harus satu partai, yakni PDIP, tidak boleh satu keluarga ada yang berbeda partai.
“Partai punya aturan bahwa di dalam suatu keluarga tidak boleh berasal dari dua partai yang berbeda, maka partai mengambil suatu keputusan yang tegas," tutur Hasto.
Widya Pratiwi Murad Ismail resmi melepaskan keanggotaan PDIP dan beralih ke PAN untuk membidik kursi DPR RI pada Pemilu 2024.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz