tirto.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana melaporkan Kivlan Zen ke polisi atas tuduhan menampung kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Biar diurus polisi saja pefitnah seperti KZ," kata Sekretaris Kaderisasi PDIP, Eva Sundari kepada Tirto, Rabu (7/3/2018).
Kivlan Zen menuding Eva menjadi salah satu kader PDIP eksponen PKI selain Budiman Sudjatmiko dan Rieke Diah Pitaloka.
"Lha aku lahir tanggal 8 Oktober 1965 kok ikut PKI? Dua ortu saya PNS guru SMA sejak Orla hingga Orba, bahkan ibu saya sekretaris fraksi Golkar Kabupaten Nganjuk periode 92-97 dengan ketua PG adalah TNI AD lho," kata Eva membantah tudingan Kivlan.
Eva menganggap tuduhan Kivlan sama sekali tidak mendasar dan merupakan fitnah terhadap dirinya dan PDIP. "Kami semua (PDIP) bekerja keras untuk kemajuan NKRI dia malah sebar fitnah," kata Eva.
Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno menilai pernyataan Kivlan ngawur. Pernyataan itu datang dari seorang yang gelisah karena kehilangan panggung politik. "Pandangan super ngawur enggak usah diulas," kata Hendrawan kepada Tirto.
Hendrawan balik menuding Kivlan. Menurut dia, pernyataan Kivlan sebagai upaya menjatuhkan nama baik PDIP menjelang Pemilu 2019. "Tentu bisa dikaitkan dengan kontestasi 2019," kata Hendrawan.
Meski begitu, kata Hendrawan, PDIP tidak akan terpengaruh dengan pemberitaan itu dan ia yakin masyarakat tetap bisa memilah mana pernyataan fitnah dan fakta.
"Rakyat semakin cerdas. Tahu mana yang loyang mana yang emas, mana padi mana ilalang. Pernyataan generasi old yang sudah karatan hanya mengundang rasa belas kasihan," kata Hendrawan.
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen (Purn) Kivlan Zen menyebut PDIP banyak menampung pihak yang terkait PKI.
"Enggak, PDIP (bukan pecahan PKI), tapi banyak menampung," kata Kivlan, usai diskusi dengan tema 'Isu Kebangkitan PKI: Antara Realita atau Propaganda' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (6/3).
Kivlan juga menyebut PDIP mengirim kadernya ke Cina pada 2015 untuk belajar ilmu kaderisasi partai politik. Cina merupakan salah satu negara dengan ideologi komunis.
Polisi pernah menetapkan Kivlan sebagai tersangka dugaan makar pada Januari 2017 silam. Kasus ini belum dituntaskan oleh polisi.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH