Menuju konten utama

PBB Minta Pihak Terlibat Kesepakatan Nuklir Iran Patuhi Komitmennya

PBB mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran tetap mematuhi komitmen mereka.

PBB Minta Pihak Terlibat Kesepakatan Nuklir Iran Patuhi Komitmennya
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. REUTERS / Jaime Saldarriaga

tirto.id - Presiden Donald Trump pada Selasa (8/5/2018) menyatakan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari perjanjian yang dicapai tahun 2015 itu. Merespons putusan AS itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak pihak-pihak lain yang masih berkomitmen pada kesepakatan nuklir Iran tetap mematuhi komitmen mereka.

Sekjen PBB mengatakan dalam satu pernyataan bahwa ia "sangat prihatin" atas keputusan Trump.

"Penting bahwa semua keprihatinan menyangkut penerapan rencana itu disampaikan melalui mekanisme yang telah dibentuk dalam JCPOA. Masalah-masalah yang tidak terkait langsung dengan JCPOA harus disampaikan tanpa prasangka untuk menjaga kesepakatan dan pencapaiannya," kata Guterres sebagaimana dilansir Antara.

Rencana Aksi Komprehensif Bersama (The Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) adalah nama yang dibuat untuk kesepakatan nuklir yang dicapai 2015 antara Iran; lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa yang terdiri atas AS, Rusia, Cina, Inggris, dan Perancis; serta Jerman.

Trump sebelumnya pernah mengecam perjanjian itu, bahkan sebelum memenangkan pilpres AS 2016 lalu. Ia menyebutnya "kesepakatan terburuk yang pernah ada" dan berjanji untuk merobeknya pada hari pertamanya sebagai presiden.

Berdasarkan kesepakatan itu Iran harus mengekang kegiatan nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi yang dikenakan pada negara itu.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Iran akan tetap mengikatkan diri pada kesepakatan nuklir multinasional meski Trump memutuskan AS keluar dari perjanjian itu.

Mengutip The Guardian, Trump membenarkan akan menarik diri dan mengklaim bahwa Iran sedang membangun program nuklir, tanpa memberikan bukti bahwa hal itu benar. "Inti dari kesepakatan itu adalah fiksi raksasa," ujarnya.

Dia menggunakan bahasa menghasut dalam pidatonya di Gedung Putih pada Selasa lalu. Trump juga melemparkan tuduhan pada Iran meskipun negara telah bertindak sesuai dengan perjanjian nuklir.

Trump sebelumnya pernah mengecam perjanjian itu, bahkan sebelum memenangkan pilpres AS 2016 lalu. Ia menyebutnya "kesepakatan terburuk yang pernah ada" dan berjanji untuk merobeknya pada hari pertamanya sebagai presiden.

Baca juga artikel terkait NUKLIR IRAN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari