tirto.id - Selain pencabutan permohonan penghentian Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis, pertemuan di Kantor Kemenpora, Kamis (12/9/2019) juga menjadi ajang ‘berdamai’ antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dengan PB Djarum.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi yang memimpin langsung pertemuan itu berkata mulai saat ini tidak perlu lagi ada polemik dan gaduh-gaduh antara Djarum dan KPAI.
“Pertemuan ini dilakukan demi mencari solusi, agar audisi bulutangkis tetap berjalan secara berkesinambungan dan sejumlah catatan penting [soal pelanggaran PB Djarum] harus sesuai ketentuan yang berlaku,” tutur Imam di ruang konferensi pers Kemenpora, Kamis (12/9/2019)
siang.
Jika KPAI memutuskan mencabut permohonannya, dalam pertemuan itu PB Djarum berjanji akan lebih peka terhadap regulasi yang berlaku. Mereka akan menghilangkan penyebutan brand Djarum dalam seragam peserta dan titel kompetisi.
“Kemenpora, KPAI, dan PBSI sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum agar berkonsolidasi secara internal untuk melanjutkan audisi tahun 2020 dan seterusnya mengacu pada kesepakatan dari pertemuan hari ini,” lanjut Imam.
Hasil dari pertemuan antara KPAI, Kemenpora, dan PB Djarum, yang juga dihadiri PBSI, lantas mendapat lampu hijau dari sejumlah sosok yang berkecimpung di dunia bulutangkis. Salah satunya adalah mantan atlet bulutangkis profesional, Yuni Kartika.
“Ini yang terpenting di sisi mata rantai paling bawah, yakni audisi.Kalau berhenti ini benar-benar bisa mematikan bibit awal,” ungkapnya, seperti dilansir Antara.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI). Sekjen ISSI, Jadi Rajagukguk mendukung upaya seluruh cabang olahraga di Indonesia—bukan cuma balap sepeda—untuk terus berusaha mencari bibit-bibit baru demi masa depan prestasi Indonesia.
“Kami bersolidaritas atas apa yang dialami PB Djarum dan PBSI. Kami mendukung upaya yang dilakukan PB Djarum dalam rangka merekrut atlet-atlet usia dini, khususnya bulutangkis,” jelasnya.
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis sendiri, tahun ini masih menyisakan seleksi di tiga kota. Antara lain Surabaya (20-22 Oktober 2019), Purwokerto (27-29 Oktober 2019), dan Kudus (17-19 November 2019).
Sebelumnya, dua seleksi telah usai dihelat. Masing-masing di GOR KONI, Bandung pada 28-30 Juli 2019 serta GOR Satria Purwokerto pada 8-10 September 2019. Audisi di Bandung diikuti 530 perserta, sementara audisi di Purwokerto diikuti 904 peserta dari level U-11 dan U-13.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Irwan Syambudi