tirto.id -
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan bahwa Pawai Kemenangan Paskah yang setiap tahun rutin digelar Badan Pengurus (BP) Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dapat menjadi ikon pariwisata nasional.
"Kalau kemasan yang ditampilkan menarik dan bermakna, kita percaya ini bisa menjadi ikon pariwisata nasional, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menjadi ikon wisata internasional," kata Welly Rohimone Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT di Kupang, Minggu, (27/3/2016).
Untuk mewujudkannya, Welly mengatakan bahwa Pawai Paskah di Kupang perlu dibenahi dengan baik, terutama mengemas tampilan prosesi dimaksud agar membawa makna bagi umat kristiani dan masyarakat Kupang pada umumnya.
"Tidak bermaksud bahwa Pawai Paskah yang selama ini dilakukan belum baik. Akan tetapi, haruslah dikemas dengan lebih baik lagi agar pesan-pesan yang disampaikan pada Pawai Paskah lebih bermakna religius, bukan sebagai ajang hura-hura," kata Welly.
Ketua Badan Pengurus (BP) Pemuda Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Winston Rondo mengatakan bahwa organisasi kepemudaan Kristen juga terus menambah rangkaian acara sebagai bagian dari rangkaian Pawai Paskah 2016.
Sejumlah acara itu, antara lain, berupa lokakarya, malam refleksi dan prosesi kemenangan paskah, aksi sosial jemaat, serta aksi bangun gereja di kampung. Selain itu, dibuat taman baca di kampung, aksi sosial penghijauan, serta donor darah dan juga pemutaran film dan diskusi tematis tentang krisis aktual.
"Ini kita kemas selama acara Paskah pada bulan Februari hingga puncaknya saat Pawai Paskah pada tanggal 28 Maret. Kita berterima kasih kepada pendahulu yang sudah meletakan dasar yang kuat sehingga 15 tahun ini sudah dirawat dengan baik oleh pemuda GMIT," kata Winston.
Selain Pawai Kemanangan Paskah, NTT memiliki prosesi yang juga menjadi salah satu prosesi religi, yaitu prosesi Samana Santa yang dilakukan setiap Jumat Agung, di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur. (ANT)