tirto.id - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa partainya tidak memiliki tendensi untuk memecah belah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan berupaya mendekati satu per satu partai yang ada di dalamnya.
Hal itu sebagai bentuk penjelasan atas ucapan politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution yang menyebut bahwa kerja sama Demokrat dan Golkar untuk mengantarkan kandidat presiden dan wakil presiden.
"Kami sangat menghargai kemandirian dari setiap partai, baik dia ingin berkoalisi dengan siapa, atau tidak ingin berkoalisi dengan pihak mana. Itu hak masing-masing dan kami sangat menghargai," kata Herzaky saat dihubungi Tirto, Jumat (8/7/2022).
"Adapun ucapan politisi tersebut tidak mewakilkan atas nama Demokrat," ujarnya.
Atas prinsip itu pula Demokrat juga tidak ingin diganggu dalam proses penjajakan koalisi dengan partai politik lain.
"Harapan kami jangan pula ada koalisi yang dipaksa, oleh kelompok dalam kekuasaan. Karena itu kami juga berharap dalam membangun koalisi kami juga jangan diganggu. Kami ingin dihargai dalam memilih rekan koalisi," jelasnya.
Herzaky menegaskan bahwa partai yang dikunjungi oleh pihaknya tidak hanya Golkar saja, namun juga partai lain termasuk PAN dan PPP.
"Kami sudah komunikasi dengan, dan kami melakukan komunikasi dari sebelum hingga sesudah terbentuknya KIB. Komunikasi itu terbuka dan karena bagaimanapun tidak hanya untuk tujuan 2024 saja. Namun, ada elemen lain yang penting dari bangsa ini. Sehingga jangan sampai berhenti komunikasi," tegasnya.
Dalam proses penjajakan dengan partai politik, Demokrat tidak langsung membuka topik perihal koalisi atau Pemilu 2024 namun juga permasalahan bangsa sehingga menjadi tolak ukur apakah hubungan tersebut bisa dilanjutkan pada langkah selanjutnya.
"Kita tidak ingin langsung mengajukan koalisi. Namun setelah melalui penjajakan panjang baru kita membahas mengenai visi dan misi kedepan seperti apa. Tidak hanya membahas mengenai kecukupan suara dalam jangka waktu sehari atau dua hari," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa pihaknya terbuka dengan partai manapun untuk komunikasi. Namun, dirinya menyebut bahwa pembahasan soal Capres dan Cawapres sudah disepakati bersama KIB di dalam bab selanjutnya dan bukan saat ini.
"Ya kami membuka diri kalau misalnya, Demokrat, PKS apalagi Nasdem bersama kami dan akan menerimanya dengan senang hati," terangnya.
"Namun untuk pembicaraan awal tentunya membahas platform dan visi misi terlebih dahulu bersama ketua umum partai. Kemudian konsepsi apa yang akan ditawarkan kepada masyarakat tentang masa depan dan bangsa," imbuhnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Maya Saputri