tirto.id -
MS Kaban dalam pidatonya menyatakan telah cocok dan mantap dengan Anies Baswedan. Dirinya mengklaim telah mengenal Anies sejak masih sama-sama menjadi aktivis. "Beliau tidak perlu diragukan sedikitpun untuk menjadi gubernur DKI Jakarta," kata MS Kaban.
Selanjutnya, Kaban juga menyatakan bila gubernur yang dibutuhkan oleh DKI Jakarta adalah sosok yang memiliki ketenangan model Anies. Karena, menurutnya, DKI Jakarta adalah provinsi yang penuh masalah dan membutuhkan sosok yang mampu menentramkan semua pihak. "Jakarta butuh gubernur yang menentramkan Jakarta dan Indonesia," katanya.
Untuk itu, mantan menteri kehutanan di zaman Susilo Bambang Yudhoyono itu mengajak kepada seluruh kader PBB untuk mendukung pasangan Anies-Sandiaga. "Jangan lupa 19 April pilihnya nomor tiga," katanya.
Senada dengan dengannya, Afriansyah pun menyatakan berkomitmen untuk membantu kemenangan Anies-Sandiaga. Karena, menurutnya kepemimpinan model Anies dapat menyejahterakan warga DKI Jakarta. "Mas Anies punya gaya kepemimpinan yang baik dan bisa menyejahterakan warga DKI Jakarta," tegasnya.
Maka, Afriansyah pun berkomitmen bahwa PBB akan mendukung pasangan Anies-Sandiaga dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 19 April nanti. "Kami akan mendukung penuh. Mudah-mudahan dengan bantuan kami Mas Anies menang," katanya.
Sementara itu Anies Baswedan yang juga turut hadir dalam acara itu menyatakan tidak hanya akan menyatakan selamat datang kepada pendukungnya di putaran keuda nanti. Melainkan, Anies mengklaim akan merangkul mereka.
"Kami tidak ingin sekadar mengucapkan selamat datang kepada relawan, tapi kami akan merangkul mereka untuk menentukan tujuan bagi Jakarta," kata Anies.
Selanjutnya, Anies juga mengimbau kepada pihak-pihak yang mendukungnya untuk juga melakukan pengamanan suara setelah pencoblosan.
"Kemenangan saja tidak cukup, tapi ada pengamanan. Setelah coblos, tunggu, pastikan tidak ada kelucuan-kelucuan. Pastikan aparat adil, tidak berpihak. Kejujuran harus dikedepankan. Katakan saya punya harga diri dan harga diri tidak bisa dijual. Dan harus demokratis, artinya yang berhak tidak boleh dihalangi dan yang tidak berhak jangan ikut-ikutan," katanya.
Editor: Akhmad Muawal Hasan