tirto.id - Matahari serasa sejengkal ketika tengah hari jalan di Masjidil Haram dua hari ini, 27 hingga 28 Mei 2024. Luar biasa panas. Suhu bisa mencapai 43 derajat. Selama dua hari ini posisi matahari memang melintas tepat di atas ka'bah, atau dalam istilah ilmu falaknya; Rashdul Kiblat atau Rashdul Qiblah.
Fenomena alam ini memang rutin terjadi setiap tahun. Biasanya, rashdul kiblat bagi lembaga-lembaga kajian ilmu falak digunakan umat Islam untuk meluruskan arah kiblat. Ketika matahari tepat di atas ka'bah, tanpa peralatan khusus pun arah kiblat bisa ditetapkan.
Kemarin, Senin 27 Mei 2024, ketika gelombang jemaah haji terus memadati area Masjidil Haram untuk menjalankan ibadah tawaf, Rashdul Kiblat terjadi. Suhu di Masjidil Haram mencapai 40 derajat celsius. Para jemaah dari berbagai negara nampak memakai alat pelindung seperti kacamata anti ultraviolet, topi, dan payung.
Selain untuk menunaikan ibadah salat zuhur, beberapa lagi menjalankan ibadah tawaf, sebagian calon jemaah haji sengaja berkunjung ke Masjidil Haram untuk melihat fenomena posisi matahari melintas tepat di atas ka’bah.
Misalnya Murniati, calon jemaah haji dari Medan, Sumatra Utara. Jemaah perempuan berusia 65 tahun itu mengaku sengaja datang untuk melihat Rashdul Kiblat. “Saya datang ke Masjidil Haram untuk melihat Rashdul Kiblat. Saya dapat informasi dari pembimbing ibadah,” kata dia.
Ia bersama sejumlah teman satu rombongan calon jemaah haji melihat matahari berada tepat di atas ka’bah. Saat posisi matahari tepat di atas ka’bah, para jemaah memadati Masjidil Haram untuk melaksanakan salat berjamaah di lantai satu maupun lantai atas.
Selama beberapa menit, bayangan para jemaah maupun benda-benda mengarah ke ka’bah, di Kompleks Masjidil Haram.
Menurut KH Ahmad Sidiq dari Seksi Bimbingan Ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja Makkah, dalam keterangan pers, pada Senin (27/5) terjadi peristiwa matahari melintas di atas ka’bah, di Masjidil Haram, Makkah, pada pukul 12.18 Waktu Arab Saudi.
“Ini merupakan cara mudah umat muslim meluruskan arah kiblat karena setiap 27 Mei dan yang kedua setiap 16 dan 17 Juli matahari akan melintas di atas kakbah, pukul 16.27 dan 12.27 Waktu Arab Saudi,” kata dia.
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Abdul Aziz