tirto.id - Massa Aksi 313 sudah mulai memadati masjid Sunda Kelapa, Minggu (31/3/2019). Pantauan reporter Tirto, massa sedang bersiap dan berkumpul di masjid sebelum berencana acara apel di depan kantor KPU.
Dalam pantauan hingga pukul 06.30 WIB, massa terlihat mulai berkumpul di Masjid Sunda Kelapa. Beberapa tampak berada di luar dan di dalam kompleks masjid.
Sejumlah anggota laskar pun terlihat berada di luar kompleks masjid. Mobil komando sudah terparkir di dekat Masjid Sunda Kelapa. Polisi berjaga di sekitar Masjid Sunda Kelapa.
Sementara itu, di dalam masjid, sejumlah massa mendengar khotbah dari Sekjen FUI Al Khaththath. Dalam khotbah, Al Khaththath mengajak umat untuk mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilih. Ia pun mengajak umat ke masjid agar tidak terkena serangan fajar saat hari pencoblosan.
"Kita lawan [serangan fajar] dengan umat salat subuh berjamaah. Begitu mereka datang ke rumah kita mau serangan fajar kosong," kata Al Khaththath di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu (31/3/2019).
Ia mengaitkan dengan insiden penangkapan Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso beberapa waktu lalu. Ia menyinggung temuan ratusan amplop yang diduga akan digunakan untuk serangan fajar dalam Pemilu 2019. Dengan mengajak umat ke masjid, Khaththath berharap umat tidak terjerat aksi serangan fajar.
Di luar masjid, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif mengatakan, massa tidak sepenuhnya berkumpul di Masjid Sunda Kelapa. Ma'arif menyebut, beberapa massa ada yang mendatangi Gedung KPU langsung. Ia menyebut total massa diperkirakan mencapai 10 ribu orang.
"Estimasi yang di [Masjid] Sunda Kelapa itu laporan dari korlap sekitar 1.000 [orang] nanti akan bergerak dari sini tapi banyak kawan-kawan nanti langsung ke KPU. Jadi perkiraan kami massa 5 sampai 10 ribu lah nanti di KPU yang akan ikut Aksi 313," kata Ma'arif di Kompleks Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Minggu.
Ma'arif mengatakan, aksi hanya akan berlangsung di Gedung KPU. Mereka hanya ingin mengingatkan netralitas KPU, Bawaslu, TNI dan Polri dalam pelaksanaan Pemilu 2019.
Mereka pun mengingatkan agar KPU dan Bawaslu sebagai wasit agar tetap berlaku adil jujur tidak boleh ada kecurangan. Mereka pun meminta agar KPU memproses 17,5 juta DPT yang diklaim masih bermasalah.
"Jangan sampai nanti menjadi bumerang buat pilrpes dan pileg kita sendiri," kata Ma'arif.
Ma'arif menyebut Aksi 313 kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Ketua FPI Sobri Lubis, Ketua Dewan Penasihat PA 212 Amien Rais, dan Sekjen FUI Al Khathath.
"Informasi yang kami terima insyaallah tokoh-tokoh dari agama lain pun akan hadir di KPU akan bersama-sama kita menuntut keadilan dan kejujuran tanpa kecurangan dalam pilpres nanti," kata Ma'arif.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra