Menuju konten utama

Panglima TNI: Ulama yang Ingin Ganti Pancasila Ulama Bayaran

Gatot mengatakan kemerdekaan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah hasil dari perjuangan para ulama.

Panglima TNI: Ulama yang Ingin Ganti Pancasila Ulama Bayaran
gatot nurmantyo.ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/16

tirto.id -

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut para ulama yang mengajak umat mengganti Pancasila sebagai ideologi negara adalah orang-orang bayaran. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak mengikuti segala ajakan yang berpotensi memecah belah bangsa dan mengganggu stabilitas negara.
"Kalau ada orang-orang ustaz ulama yang ngajak mengajak untuk berganti Pancasila jangan diikuti itu adalah ulama-ulama bayaran bukan ulama beneran," kata Gatot dalam acara silaturahmi dan halal bihalal Korps Alumni HMI (KAHMI) di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/7/2017).
Gatot mengatakan kemerdekaan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah hasil dari perjuangan para ulama. Ia juga menyampaikan bahwa dalam mengisi kemerdekaan tersebut HMI turut berjuang dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.
Sejak didirikan tahun 1947, kata Gatot, HMI juga ikut bergerilya di masa agresi militer Belanda serta turut dalam menumpas gerakan gerakan pemberontakan PKI.
"Tujuan HMI, saya ingatkan, untuk mempertahankan Republik Indonesia, bertempur juga melawan agresi Belanda tahun 1947. Menumpas pemberontakan PKI di Madiun Tahun 1948," ujarnya.
Gatot juga menyampaikan bahwa dalam sejarahnya, TNI selalu mendukung HMI. Ketika PKI mendorong HMI untuk dibubarkan pada tahun 1945, terang Gatot, para petinggi TNI ada di belakang organisasi tersebut. "Pada 29 September 1965 di Surabaya PKI mengatakan kalau CGMI tidak bisa bubarkan HMI lebih baik anggota CGMI yang laki-laki pakai kain saja."
"Dan siapa yang berdiri untuk HMI? Pimpinan TNI AH Nasution dan Jendral Ahmad Yani. Bahkan Jenderal Ahmad Yani merobek-robek surat tersebut dan mengatakan: kalau mau bubarkan HMI langkahi dulu mayat saya," imbuhnya.
Lantaran itulah, Gatot menyatakan dirinya berkenaan untuk hadir dan berbicara di dalam agenda silaturahmi dan halal bihalal KAHMI bertajuk "Berkarya dalam Kebersamaan Menuju Indonesia yang Lebih Berkeadilan" tersebut.
"Saya sebagai panglima TNI disuruh bicara di sini ya harus mau. Hanya untuk mengingatkan saja bahwa perjuangan mereka dulu seperti itu," tuturnya.

Baca juga artikel terkait GATOT NURMANTYO atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Politik
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Jay Akbar