tirto.id - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) dari Laksamana TNI Ade Supandi ke Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Mabes AL Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (28/5/2018).
Pada 23 Mei, Presiden Joko Widodo melantik Laksamana TNI Siwi Sukma Adji sebagai KSAL untuk menggantikan Ade Supandi yang purna tugas pada 1 Juni.
Laksamana TNI Siwi Sukma Adji merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-30 tahun 1985.
KSAL ke-26 itu sebelumnya mengemban jabatan strategis sebagai Komandan Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Wilayah Timur tahun 2011, dan Wakil Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut (Waasrena Kasal) tahun 2012.
Tahun 2013 Siwi menjabat sebagai Kasarmatim, kemudian menjabat sebagai Panglima Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) pada 2016 dan pada tahun yang sama menjabat sebagai Asrenum Panglima TNI dan terakhir menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI sejak 2017.
Dia telah menerima berbagai tanda jasa seperti Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Jalasena Pratama, Bintang Jalasena Nararya, Satya Lencana VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, dan Satya Lencana Kesetiaan XXIV.
Selain itu, dia memperoleh penghargaan Satya Lencana Kesetiaan XXXII, Satya Lencana Dwidya Sistha, Satya Lencana Kebaktian Sosial, Satya Lencana Wira Karya, Satya Lencana Wira Dharma (perbatasan), Satya Lencana Wira Nusa, Satya Lencana Komandan KRI, Satya Lencana Dharma Nusa dan Satya Lencana Dharma Samudera.
Sementara Laksamana TNI Ade Supandi tercatat tiga tahun empat bulan 28 hari menjabat sebagai KSAL sejak dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta pada 31 Desember 2014.
Selama memimpin, Ade membawa TNI AL menurunkan tingkat kejahatan dan pelanggaran di laut, termasuk menggagalkan beberapa upaya penyelundupan narkoba dengan menangkap KIA Sunrise Glory yang membawa lebih dari satu ton sabu-sabu pada awal Februari 2018.
Dalam aspek pembangunan pengembangan kekuatan matra laut, selama 2015 sampai dengan Mei 2018 antara lain TNI AL mendapat tambahan kekuatan dua kapal perusak kawal rudal KRl RE Martadinata-331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, satu Kapal Angkut Tank, lima Helikopter Anti Kapal Selam dan satu Pesud MPA (ON-235) untuk mendukung kekuatan unsur udara TNI AL selain dua Kapal Selam, dua Kapal Survei, enam Kapal Patroli Cepat 40, dan KRl Bima Suci.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri