tirto.id - Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa, ancaman kepada negara tak hanya hadir lewat fisik, namun juga non-fisik, seperti ancaman siber. Terutama untuk Indonesia yang tak lama lagi akan menggelar perhelatan dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Oleh karena itu TNI, bersama Polri dan BNPT, melaksanakan pelatihan gabungan, dalam rangka mengamankan agenda Asian Games 2018 yang akan berlangsung.
Kegiatan penutupan pelatihan dan ajang gelar simulasi terhadap ancaman aksi terorisme tersebut dilaksanakan pada Rabu (24/7/18) pagi, berlokasi di Kemayoran. Namun, tidak ada simulasi terkait ancaman siber.
"Yang baru kita lihat adalah operasi secara fisik, namun operasi yang non-fisik juga kita laksanakan, seperti melakukan patroli terhadap ancaman-ancaman siber yang kemungkinan juga menjadi sarana dalam rangka memberikan informasi, atau mengacaukan jalannya pesta olahraga Asian Games 2018," katanya pasca penutupan latihan simulasi.
Perihal pengamanan dalam ranah siber oleh TNI, sebenarnya bukanlah hal baru. Bahkan, Panglima TNI sebelumnya, Gatot Nurmantyo, membentuk satuan siber untuk menangkis serangan dalam ranah teknologi informasi.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, akan ada pengamanan khusus untuk kepala negara, baik Indonesia maupun negara-negara lain peserta Asian Games 2018.
"Pengamanan VVIP khususnya kepala negara, sesuai dengan SOP yang dimiliki paspampres. Kita akan gelar kekuatan keamanan sesuai dengan jumlah kepala negara yang akan ada," katanya.
Ia memberikan jaminan bahwa ancaman aksi teroris sudah bisa ditanganin dengan pelatihan simulasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo