Menuju konten utama

Pangeran Salman Panggil Putra Jamal Khashoggi Sampaikan Dukacita

Raja Salman menyampaikan dukacita karena tekanan terhadap kerajaan terus meningkat seiring terungkapnya kasus kematian Khashoggi.

Pangeran Salman Panggil Putra Jamal Khashoggi Sampaikan Dukacita
Sejumlah jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman alias MBS memanggil putra Jamal Khashoggi, Salah Khashoggi ke kerajaan pada Senin (22/10/2018) waktu setempat. MBS dan ayahnya, Raja Salman bermaksud menyampaikan belasungkawa atas kematian Jamal Khashoggi di dalam di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Raja Salman menyampaikan ucapan dukacita karena tekanan internasional terhadap kerajaan terus meningkat seiring dengan terungkapnya kematian Khashoggi di dalam Konsulat Saudi, seperti dilansir Time. Pada Sabtu (20/10/2018) waktu setempat kerajaan telah mengakui Khashoggi meninggal di dalam konsulat disebabkan oleh sesuatu yang masih jadi perdebatan.

Seperti dikutip dari CBSNews, seorang teman dekat Khashoggi yang enggan disebutkan namanya menyatakan Salah telah dicekal oleh kerajaan Arab Saudi sejak tahun lalu. Salah tak boleh meninggalkan Kerajaan karena sikap ayahnya yang kerap mengkritik pemerintahan. Namun Saudi tidak mengakui larangan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kronologi pembunuhan Khashoggi akan diungkap dalam pidato di Parlemen pada Selasa (23/10/2018) hari ini, pada hari yang sama dengan forum investasi mewah yang digelar MBS di Riyadh.

Pemanggilan Salah ke Kerajaan dilakukan tepat setelah terungkapnya foto orang dekat MBS, Maher Abdulaziz Mutreb yang menunjukkan ia masuk ke Konsulat Saudi beberapa jam sebelum kedatangan Khashoggi. Saudi hingga kini belum menjelaskan maksud kedatangan Mutreb ke konsulat, begitu juga dengan kehadiran ahli forensik dan autopsi di sana.

Dalam pernyataan resmi pada Sabtu (20/10), Saudi menyatakan Khashoggi meninggal saat terjadi "baku hantam". Pernyataan ini disambut skeptis oleh dunia internasional dengan tuduhan Saudi menutup-nutupi kesalahan Putra Mahkota berusia 33 tahun itu, yang sejak awal dituding terlibat dalam kematian Khashoggi.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (22/10) bahwa dia "tidak puas dengan apa yang saya dengar" mengenai kematian Khashoggi. Dia menambahkan "kita akan segera tahu".

Media lokal Turki dan para pejabat setempat menyatakan 15 orang Arab Saudi terbang ke Istanbul pada 2 Oktober 2018, ketika mengetahui Khashoggi akan mendatangi Konsulat Saudi mengambil dokumen yang ia butuhkan untuk pernikahan.

Associated Press menulis, saat Khashoggi masuk ke konsulat ia langsung dihampiri oleh 15 orang yang telah menunggunya. Ke-15 orang itu diduga menyiksa Khashoggi, memotong jari-jarinya, membunuh, dan memutilasi penulis berusia 60 tahun itu.

Beberapa hari setelah Khashoggi lenyap, para pejabat Saudi awalnya mengatakan Khashoggi meninggalkan konsulat lewat pintu belakang. Duta Besar Saudi untuk Pangeran AS, Khalid bin Salman, saudara laki-laki putra MBS, bahkan menyatakan pada 8 Oktober bahwa Khashoggi telah pergi, dan Kerajaan yang dituduh "telah menahannya atau membunuhnya benar-benar palsu, dan tidak berdasar."

Baca juga artikel terkait PEMBUNUHAN JURNALIS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra