Menuju konten utama

PAN Pilih Anies dan Gatot Sebagai Capres-Cawapres Alternatif

Di luar kadernya, PAN mengusulkan Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo maju dalam Pilpres 2019 nanti.

PAN Pilih Anies dan Gatot Sebagai Capres-Cawapres Alternatif
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunjungi kantor media Tirto.id saat masa cuti bersama lebaran, Selasa (12/6/18). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengusulkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sebagai capres-cawapres alternatif pada Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Ketua DPP PAN, Yandri Susanto dalam diskusi bertajuk 'Menakar Arah Koalisi Parpol pada Pemilu 2019 Pasca Pilkada Serentak 2018', di Jakarta, Selasa (10/7/2018).

"Dalam rakernas PAN beberapa waktu lalu memang kami memutuskan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan maju sebagai capres,” kata Yandri.

“Namun, kami sadar diri bahwa suara PAN di parlemen tidak mencapai 20 persen. Makanya, kami intens komunikasi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto-Zulkifli Hasan," lanjut dia.

Kendati demikian, kata dia, PAN, di luar kader partainya, mengusulkan Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo maju dalam Pilpres 2019 nanti.

"Bisa Anies-Gatot atau Gatot-Anies. Namun, kedua nama tersebut masih dalam pembahasan antara Gerindra dan PAN. Kecenderungan PAN mengusung calon di luar Jokowi," ujarnya.

Yandri menyatakan bahwa PAN tidak mempermasalahkan jika Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden. Masuknya nama Anies Baswedan sebagai cawapres Prabowo Subianto disambut baik oleh PAN.

Yandri juga berpendapat, apabila akhirnya Prabowo berpasangan dengan Anies, maka PAN akan siap memberi dukungan.

Selain dengan Gerindra, kata Yandri, PAN juga berkomunikasi dengan Partai Golkar. Bahkan, Golkar dan PAN memiliki peluang untuk berkoalisi.

"PAN-Golkar juga punya peluang membentuk koalisi. Ini lantaran jumlah kursi PAN dan Golkar cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sesuai dengan ambang batas capres atau presidential threshold sebesar 20 persen berdasarkan amanat UU Pemilu," katanya.

PKS Ingin Cawapres Prabowo dari Partainya

Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak mempersoalkan jika nama kadernya tak masuk dalam skenario pasangan capres-cawapres yang dibentuk PAN. Ia menyebut masing-masing partai punya prediksi sendiri.

"Ya enggak apa-apa, silakan saja. Semua partai kan punya ininya [prediksinya] masing-masing, silakan. Nanti kan pasti ketemu pada titik rembuk, titik rembuk itulah yang akan memunculkan musyawarah," kata Politikus PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi dalam kesempatan yang sama.

Namun, PKS tetap ingin cawapres Prabowo berasal dari kader internalnya. "Cawapres, ya, kita berharap begitu [dari kalangan internal PKS]," kata dia.

Aboe Bakar yakin bahwa PKS akan mengisi posisi cawapres Prabowo Subianto, namun belum mengetahui siapa yang akan mengisi posisi tersebut.

Ia mengatakan, sampai saat ini masih banyak hal yang perlu dibicarakan terkait posisi cawapres tersebut. "Itulah yang masih banyak pembicaraan. Karena ini menyangkut banyak hal persiapan pencapresan ini," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto