tirto.id - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mengatakan akan membuat reservoir komunal untuk menangani krisis air yang terjadi di daerah RW 05 dan RW 02, Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara sejak dua tahun terakhir.
Krisis air bersih terjadi akibat suplai air pipa dari Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM Jaya) tersendat.
Reservoir komunal yang dimaksud yaitu tempat penampungan air bersih, pada sistem penyediaan air bersih yang melayani suatu kota.
"Saya juga berencana ada reservoir komunal lagi karena cukup lama mereka juga sama menderita, ada pipa tapi engga ada airnya," kata Direktur PAM Jaya Arief Nasruddin di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).
Arief mengaku PAM Jaya telah melakukan peninjauan ke kedua RW di Rawa Badak itu. Krisis air terjadi karena daerah tersebut jauh dari tempat pompa air milik PAM Jaya. Sebab, pompa milik mereka berada di daerah Kecamatan Cilincing.
Ini [Warga Rawa Badak] memang kebutuhan airnya kurang. Karena NRW-nya [Non Revenue Water atau jumlah kehilangan air] tinggi," ucapnya.
Dirinya mengklaim bahwa PAM Jaya hadir bukan hanya melihat aspek ekonomi saja, tetapi juga melakukan penanganan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
"Jadi ada pola-pola yang menanggulangi tentang bagaimana pola kerja air. Kalau air dari pipa, pipa bocor, lalu dibuatkan penampungan," tuturnya.
Selain di daerah Rawa Badak, krisis air juga terjadi di sejumlah wilayah Jakarta Utara: Marunda Kepu, Rusunawa Marunda, hingga Muara Angke.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri