tirto.id - Paus Fransiskus melemparkan kritikan tajam kepada negara-negara Barat saat berbicara kepada surat kabar La Croix. Paus menyebut Barat bersikap egois dengan memaksakan demokrasi ala mereka terhadap negara-negara di kawasan Timur Tengah, khususnya Irak dan Libya.
Menurut Paus, negara-negara Barat terus mencoba memaksakan nilai-nilai demokrasi yang mereka anut tanpa menghormati budaya politik setempat. Hal ini, yang menjadi salah satu penyebab tumbuh suburnya ekstremisme dan radikalisme di kedua negara tersebut.
"Saat dihadapkan dengan terorisme kelompok bersenjata Islamis saat ini, kita harus mempertanyakan cara model demokrasi yang terlalu Barat diekspor ke negara-negara tempat kekuasaan kuat seperti di Irak, atau Libya, di mana ada struktur suku," katanya Paus, seperti dikutip Antara, Rabu (18/5/2016).
Ini bukan pertama kali dirinya mengkritik negara-negara Barat. Paus Fransiskus sering mengkritik apa yang ia sebut sebagai "budaya penjajahan" oleh negara-negara Barat yang berusaha memaksakan nilai-nilai demokrasi mereka pada negara berkembang.
Paus juga pernah mengecam aksi Eropa terkait responsnya terhadap arus masuk migran yang lari dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan Afrika. Paus mengatakan, meminggirkan migran tidak hanya salah tapi juga sesat dalam memerangi terorisme.
Sebaliknya, Paus memuji London yang memilih seorang Muslim bernama Sadiq Khan sebagai pemimpin kota tersebut bulan ini.
"Di London, wali kota baru itu dilantik di katedral dan mungkin akan diterima oleh Ratu. Ini menunjukkan pentingnya bagi Eropa mendapatkan kembali kemampuannya untuk menyatukan," kata Paus.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Abdul Aziz