tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kepada The Jakmania agar menjadi suporter teladan dalam mendukung klub sepakbola di Indonesia. Hal itu disampaikan Riza menanggapi robohnya pagar pembatas tribune utara Jakarta International Stadium (JIS) pada Minggu (24/7/2022) malam.
Riza memaklumi robohnya pagar pembatas tribune utara Jakarta International Stadium (JIS) akibat euforia Jakmania yang memiliki stadion baru untuk tim kebanggaannya, Persija. Pagar pembatas JIS roboh sebelum pertandingan antara Persija melawan klub asal Thailand, Chonburi FC.
"Kalau JIS bangunnannya hebat, suporternya harus lebih hebat. Bangunnannya megah, suporternya harus lebih megah. Dengan cara apa, jadilah supporter yang teladan, yang bisa memberi contoh yang baik," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/6/2022).
Riza juga meminta kepada Jakmania agar menjadi suporter yang tertib dan teratur serta tidak membuang sampah sembarangan di stadion JIS. Selain itu, ia meminta Jakmania tidak mengejek klub sepakbola maupun suporter lainnya.
"Itulah kelebihan Jakmania luar biasa. Kemarin saya lihat kompak sekali Jakmania, kompak. Supporter itu punya pengaruh besar memberi semangat pada pemain," ucapnya.
Menindaklanjuti robohnya pagar pembelajaran tribune penonton, Riza meminta kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk melakukan evaluasi pembangunan JIS.
"Ini jadi pembelajaran untuk kita semua untuk menjaga dan merawat, kapasitasnya nanti kami atur agar tidak menumpuk di satu titik, agar bobot nya bisa kurang," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum The Jakmania Dicky Soemarno menuturkan pagar pembatas tribun yang roboh bukan ulah Rojali (Rombongan Jak liar).
Jakmania membatasi undangan bagi 40.000 anggotanya. Sedangkan anggota aktif Jakmania saat ini mencapai 102.768 orang.
“Jadi Rojali enggak ada, itu semua anggota kami. Kenapa bisa gitu? betul, antusianya teman-teman [Jakmania] luar biasa,” kata Dicky di JIS, Minggu.
Dicky meminta Jakpro mengevaluasi dan menyiapkan berbagai hal terkait keamanan penonton di dalam JIS. Ia membandingkan kondisi JIS dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang memiliki fasilitas keamanan lebih lengkap untuk pemandu suporter (Capo) di atas pagar tribune.
"Artinya, banyak hal yang harus disiapkan, kalau di tempat lain, katakanlah di GBK sudah ada stagger buat capo-nya nyanyi segala macem. Kalau di sini [JIS] kan belum ada," kata Dicky.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan