tirto.id - Organ sistem pencernaan manusia memiliki peran vital dalam kehidupan. Organ-organ pencernaan dengan fungsi yang berlainan tersebut menjadi salah satu penentu kualitas dan keberlangsungan hidup manusia. Rongga mulut hingga usus halus maupun besar merupakan contoh organ sistem pencernaan manusia.
Fungsi organ-organ pencernaan itu sangat penting sebab semua manusia memerlukan makan supaya tetap hidup. Makanan tersebut bisa menopang keberlangsungan hidup manusia apabila bisa dicerna di dalam tubuh.
Dalam proses pencernaan di tubuh manusia, makanan melewati berbagai organ secara berurutan. Artinya, proses pencernaan terjadi secara bertahap hingga nutrisinya bisa diserap oleh tubuh manusia.
Proses pencernaan makanan di tubuh manusia terbagi menjadi dua, yakni pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Keduanya berlangsung dengan mekanisme berbeda.
Mengutip laman Sumber Belajar Kemdikbud, pencernaan mekanik adalah proses mengubah makanan dari bentuk besar atau kasar, menjadi lebih kecil dan halus. Proses pencernaan mekanik ini melibatkan gigi di rongga mulut.
Sementara itu, pencernaan kimiawi adalah proses mengubah makanan dari semula berupa zat-zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana, dengan bantuan enzim. Enzim merupakan zat kimia yang diproduksi tubuh untuk mempercepat beragam reaksi kimia di tubuh manusia.
Fungsi Organ-organ Penyusun Sistem Pencernaan Manusia
Aktivitas proses pencernaan makanan melewati serangkaian organ tubuh yang membentuk sistem. Mengutip bukuBiologi 1: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan (2006), fungsi pencernaan makanan adalah membuat zat-zat dari makanan bisa diserap oleh usus halus dan akhirnya diambil oleh tubuh.
Sistem pencernaan manusia, baik untuk proses mekanik maupun kimiawi, didukung oleh 5 organ utama. Kelima organ sistem pencernaan manusia tersebut adalah:
- rongga mulut
- kerongkongan
- lambung
- usus halus
- usus besar.
Apa saja fungsi organ-organ penyusun sistem pencernaan manusia tersebut? Berikut ini penjelasannya.
1. Fungsi Rongga mulut
Dalam rongga mulut terjadi proses pencernaan mekanik oleh gigi untuk mengubah bentuk makanan yang besar dan kasar, menjadi kecil dan halus. Proses kimiawi juga terjadi di rongga mulut dengan adanya enzim amilase yang mengurai amilum menjadi maltosa.
Bagian rongga mulut yang berperan dalam pencernaan makanan adalah gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
2. Fungsi Kerongkongan
Kerongkongan menjadi jalan perantara untuk membawa makanan menuju lambung. Kerongkongan, atau disebut juga dengan istilah faring, adalah persimpangan saluran dari rongga mulut ke tenggorokan (trakea) dan rongga mulut ke kerongkongan.
Tidak ada proses pencernaan makanan dalam saluran dengan panjang rata-rata 25 cm dan berdiameter 2 cm ini. Jadi, fungsi utama kerongkongan adalah mengantarkan makanan dari rongga mulut menuju ke organ pencernaan selanjutnya.
3. Fungsi Lambung
Lambung menjadi pemberhentian makanan usai melewati kerongkongan. Posisi lambung berada di rongga perut sebelah kiri, di bawah sekat rongga dada (diafragma). Di sinilah makanan akan disimpan sementara.
Dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi. Dinding lambung menghasilkan lendir dan bagian tengahnya memiliki getah lambung. Getah lambung memiliki kandungan air, asam klorida, dan enzim pencernaan seperti pepsinogen, renin, dan lipase.
Fungsi sejumlah zat dalam lambung untuk proses pencernaan makanan adalah sebagai berikut:
- Asam lambung, untuk mematikan bakteri yang terbawa pada makanan atau minuman, lalu mengubah sifat protein dan mengaktifkan pepsin.
- Pepsin, yaitu enzim untuk menghidrolisis molekul protein menjadi peptida
- Renin, yaitu enzim untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein. Kasein oleh ion Ca 2+ dari susu akan digumpalkan sehingga bisa dicerna enzim pepsin.
- Lipase, yaitu enzim untuk menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
Makanan yang tersimpan di lambung akan menjadi seperti bubur yang dinamakan kim, setelah bercampur dengan getah lambung. Sifatnya sangat asam. Kim akan diteruskan menuju usus dua belas jari (duodenum) sedikit demi sedikit dengan bantuan kerja otot pilorus di lambung bagian bawah.
4. Fungsi Usus halus
Mengutip modulBiologi Kelas XI (2020) dari Kemdikbud, usus halus terbagi atas usus dua belas jari, usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Dalam usus halus, terjadi proses pencernaan kimiawi. Pencernaan itu berlagsung dalam jalur usus yang mencapai panjang rata-rata 8,25 meter.
Sementara itu, di usus dua belas jari, ada muara dari saluran pankreas dan kantung empedu. Lalu, di usus kosong terjadi proses kimiawi dari enzim yang keluar dari dindingnya.
Sejumlah jenis enzim yang terdapat di usus kosong (bagian usus halus) dan fungsinya adalah sebagai berikut:
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas menjadi tripsin
- Laktase berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa
- Erepsin berguna mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
- Maltase berguna mengubah maltosa jadi glukosa
- Disakarase mengubah disakarida jadi monosakarida
- Peptidase untuk mengubah polipeptida jadi asam amino
- Sukrase berperan mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
- Lipase berfungsi mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak.
Setelah mengalami proses kimiawi di usus kosong, pencernaan makanan berlanjut ke usus penyerapan. Di sana terdapat vili (jonjot) yang penuh pembuluh kapiler untuk memperluas permukaan usus. Penyerapan sari makanan lalu terjadi secara sempurna.
5. Fungsi Usus besar
Organ pencernaan selanjutnya adalah usus besar yang menjadi tempat perjalanan makanan selanjutnya setelah dari usus halus. Namun, makanan yang sampai ke usus besar sudah diserap nutrisinya di usus halus.
Usus besar punya daya regang kuat dan fungsinya adalah menampung sisa penyerapan makanan dari usus halus dengan kandungan air tinggi. Kandungan air akan diserap usus besar. Jika kandungan air di sisa makanan sedikit, usus besar akan menambahkannya.
Sisa makanan tersebut lalu membentuk feses dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Feses lantas diteruskan ke rektum. Kemudian, rektum akan berkontraksi sehingga menimbulkan defekasi, yaitu pengeluaran zat-zat sisa dari pencernaan makanan lewat anus. Itulah kenapa setiap manusia perlu rutin ke kakus atau wc untuk membuang sisa pencernaan makanan.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom