Menuju konten utama

Olimpiade: AS dan Cina Bersaing Raih Puncak Klasemen

Persaingan Amerika Serikat dan Cina terlihat kian sengit dalam menempati puncak klasemen di turnamen Olimpiade ke-31 Rio de Janeiro, Brazil. Sementara itu, posisi Indonesia turun di peringkat 31 karena hingga hari kelima belum juga meraih medali emas.

Olimpiade: AS dan Cina Bersaing Raih Puncak Klasemen
Atlet renang asal Amerika Serikat (AS) Michael Phelps berpose dengan medali emas yang diraihnya setelah menjuarai nomor renang Gaya Bebas Estafet Putra 4x200m dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (9/8). (Antara Foto/Reuters/Dominic Ebenbichler)

tirto.id - Berselang lima hari pertandingan Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro, Brazil, Amerika Serikat dan Cina semakin bersaing memantapkan posisinya di puncak klasemen perolehan medali.

Hingga pertandingan selesai pada Rabu (11/8/2016) malam (Kamis WIB), tercatat bahwa Amerika Serikat memimpin dengan 11 medali emas, 11 perak dan 10 perunggu. Sementara itu, Cina mengekor dengan perolehan 10 emas, lima perak dan delapan perunggu.

Di bawah Amerika Serikat dan Cina terdapat Jepang yang mengantongi enam emas, satu perak dan 11 perunggu, atau selisih empat emas di bawah Cina.

Medali emas Amerika Serikat antara lain diraih melalui cabang menembak dan renang, sedangkan Cina banyak mendulang medali dari cabang angkat besi.

Sebagai tuan rumah, Brazil belum dapat menambah medali dan masih berada di urutan ke-17 dengan satu emas dan satu perak.

Sementara itu Indonesia belum dapat menambah medali hingga hari kelima Olimpiade ini, dan tetap dengan raihan dua perak hari cabang angkat besi.

Dalam peringkat medali, Indonesia kini berada di urutan ke-31 bersama dengan Selandia Baru dan Afrika Selatan.

Posisi Indonesia turun karena beberapa negara sudah dapat meraih emas pertamanya di Olimpiade 2016, di antaranya Spanyol yang hari Rabu merebut medali emas melalui perenang Mireia Belmonte pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri.

Hari Rabu lifter terakhir Indonesia yang tampil adalah Deni di kelas 77 kilogram putra, namun gagal mempersembahkan medali.

Dengan demikian cabang angkat besi Indonesia sudah menyelesaikan seluruh tugasnya di Olimpiade 2016.

Ketua kontingen Indonesia Raja Sapta Oktohari mengapresiasi perjuangan tim angkat besi meskipun target medali emas belum tercapai.

“Hasil dua perak itu sendiri merupakan yang terbaik dalam sejarah keikutsertaan angkat besi Indonesia di Olimpiade,” ungkapnya.

Selain juga dengan raihan dua perak tersebut setidaknya hasil Indonesia secara keseluruhan sudah melewati hasil Olimpiade London 2012 ketika Indonesia hanya medapat satu perak dan satu perunggu.

Tim angkat besi Indonesia yang terdiri atas tujuh atlet, dijadwalkan akan kembali ke Indonesia hari Kamis waktu setempat atau Jumat WIB.

Sementara itu pada hari keenam Kamis (Jumat WIB), cabang bulu tangkis yang merupakan andalan Indonesia untuk menambah medali, akan dimulai dengan pertandingan babak penyisihan grup.

Empat pasangan Indonesia akan tampil, yakni ganda putra Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan, ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda, serta ganda campuran Ahman Tontowi/Lilyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Atlet Indonesia lainnya yang akan tampil hari Kamis adalah Glenn Sutanto di nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra, serta Yessi Yosaputra di nomor 200 meter gaya punggung putri.

Manajer tim renang Indonesia Hartadi hanya menargetkan dua perenang yang ikut Olimpiade dengan fasilitas "wild card" tersebut dapat memperbaiki catatan waktu masing-masing, karena masih sulit untuk bersaing dengan perenang kelas dunia pada nomor ini.

Di nomor 100 meter kupu-kupu putra ini juga akan tampil perenang top AS Michael Phelps.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE RIO 2016

tirto.id - Olahraga
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari